Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2023, 12:34 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini banyak memberikan kontribusi bagi ketahanan ekonomi negara tidak hanya di masa pandemi tetapi juga di masa resesi ekonomi.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, UMKM menyumbang 61 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB), dan menyerap 98 persen dari total tenaga kerja.

Baca juga: 23 Kampus Ditutup, akibat Jual Beli Ijazah dan Gunakan Dana KIP Kuliah

Data juga menunjukkan ketika menghadapi krisis ekonomi, UMKM berfungsi sebagai penyangga yang tangguh. Perempuan memainkan peran penting dalam UMKM.

Statistik mencatat bahwa 64,5 persen UMKM saat ini dimiliki atau dikelola oleh perempuan. Nilainya diproyeksikan sekitar 135 miliar dolar AS pada 2025.

Upaya pemerintah untuk menjadikan UMKM perempuan sebagai prioritas sasaran pembangunan nasional terlihat jelas dan ringkas.

"Negara menyadari peran perempuan bagi bangsa, maka pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong kesetaraan gender dalam pembangunan," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga dalam keterangannya, Kamis (1/6/2023).

Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia sedang dihadapkan dengan krisis multi dimensional global yang didorong akibat pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya pulih, ditambah persoalan harga pangan dan biaya hidup yang terus membumbung naik, krisis energi, perubahan iklim dan ketegangan geo-politik.

Wakil Ketua Umum DPP IWAPI dan Co-Chair G20 Empower, Rinawati Prihatiningsih mengaku, di tengah krisis multi dimensional tersebut, peran perempuan di sektor UMKM menjadi strategis.

"Untuk itu diperlukan kerja sama global dan pentingnya kolaborasi yang terkoordinasi dalam memajukan perempuan di sektor UMKM," kata Rinawati.

Pemberdayaan perempuan perlu dilakukan

Menurut Bintang, keterlibatan Bank Dunia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia dalam menghasilkan analitik yang dapat ditindaklanjuti untuk menginformasikan kebijakan dan inisiatif dapat berkontribusi dalam memaksimalkan upaya untuk memajukan pemberdayaan perempuan dengan langkah yang inklusif dan sejahtera.

Hal ini pun akan menjadi kontributor penting bagi penyusunan kebijakan pemberdayaan ekonomi perempuan khususnya perempuan pelaku UMKM di masa mendatang.

Baca juga: Kampus Harus Patuh Permendikbudristek 7, Kemendikbud: Jika Tidak Dapat Sanksi Ini

"Sebuah kebijakan yang menggunakan data dan bukti sebagai landasan yang kuat," ucapnya.

Rinawati mengapresiasi dan menyambut baik inovasi hadirnya platform panduan yang tidak saja memberikan gambaran dan konteks seputar kebijakan yang mendukung kemajuan ekonomi perempuan tapi juga inisiatif, upaya, dan program baik dari pemerintah maupun dunia usaha yang lebih terkoordinasi, bertanggungjawab, kolaboratif, inklusif dan berkelanjutan.

Asal tahu saja gender dashboard merupakan platform panduan interaktif yang merujuk laporan Bank Dunia dan publikasi lainnya yang berfokus pada gender di sektor swasta serta bekerja untuk mengumpulkan data baru.

Tak hanya itu, gender dashboard pun bertindak sebagai platform kolaboratif, terbuka, dan hidup, mengumpulkan hasil dari upaya kolektif, dan penyelenggara virtual suatu aksi.

Gender dashboard akan menjadi alat yang berguna untuk memantau kemajuan indikator kunci terkait partisipasi ekonomi perempuan dan mendukung dialog kebijakan di suatu negara.

Baca juga: Kisah Martono, Raih Gelar Doktor dengan IPK 4,00 di UNY

"Melalui platform ini kita bisa membuktikan bahwa kita bisa bekerja sama untuk tercapainya kesetaraan dan keadilan gender bagi para perempuan Indonesia di sektor UMKM," tukas perempuan yang juga jadi Ketua Komite Bidang Pendidikan Iwapi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com