KOMPAS.com - Film animasi pendek karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah dipamerkan pada Hannover Messe 2023 di Jerman.
Film animasi berjudul Sabda Alam ini memiliki total durasi enam menit. Isinya mengajak masyarakat untuk turut menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan dengan tidak memburu, memperdagangkan, dan memelihara burung-burung langka.
Sabda Alam dibuat oleh total 95 siswa SMK RUS Kudus. Ada tiga perwakilan siswa yang hadir di Hannover Messe Kudus. Mereka menjelaskan tentang proses pembuatan film pendek itu, mulai dari pembuatan animasi, rigging karakter, compositing, hingga konsep seni yang diangkat.
Siswa kelas XII SMK RUS Kudus Windiastanti Dawolo mengatakan, Sabda Alam sebelumnya sudah dibawa ke sejumlah ajang internasional. Dalam proyek ini, Windi berperan sebagai compositor bersama dua rekan yang lain.
Baca juga: Kemendikbudristek Berkomitmen Dukung Peta Jalan Hilirisasi Inovasi Tanah Air
“Di sini saya sebagai compositor, tugasnya menyatukan animasi-animasi yang dibuat di tahap produksi dalam satu frame, dan menghilangkan green screen, juga lighting render,” ujar Windi saat dijumpai di booth Kemendikbudristek, Rabu (19/4/2023).
Ia menjelaskan, proses penyatuan gambar animasi (compositing) merupakan langkah lanjutan setelah proses produksi, yaitu tahap pembuatan gambar animasi yang dilakukan oleh tim sebanyak 15 orang.
Selain Windi, siswa SMK RUS Kudus lain yang hadir pada Hannover Messe 2023 adalah siswa kelas XI Gandrung Sanghyang Raya serta siswa kelas XII Muhammad Ali Azka Zulkarnain. Mereka didampingi oleh guru pendamping Emerita Sembiring.
Pada kesempatan tersebut, Gandrung menceritakan tugasnya di proyek Sabda Alam sebagai 3D animator. Ia menggerakkan dan memberikan kehidupan pada karakter.
Baca juga: PAPPRI Kerja Sama dengan LPDP dan Kemendikbudristek Dorong Beasiswa dan Riset Musik
Menurut Gandrung, salah satu tantangan menjadi animator adalah membuat gerakan karakter (burung) menjadi tampak senyata mungkin.
“Kita melakukan riset dengan merekam gerakan burung dan juga belajar dari internet melalui YouTube untuk mengamati pergerakan burung,” jelas Gandrung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.