Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Vaccine Workshop I-4", Menkes: Ilmuwan Diaspora Diajak Bangun Kolaborasi

Kompas.com - 11/04/2023, 10:51 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

KOMPAS.com - Ikatan Ilmuan Indonesia International (I-4) melalui Klaster Kedokteran, Kesehatan dan Teknologi Biomedis bersama Ikatan Farmakologi Indonesia (Ikafi) menggelar vaccine workshop secara daring pada Sabtu, 8 April 2023.

Workshop dihadiri 900 peserta dari berbagai belahan dunia di antaranya Thailand, Malaysia, Taiwan, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Finlandia, Jepang, Australia, dan Uni Emirat Arab, dari kalangan akademisi, industri, dan perwakilan pemerintah.

Lokakarya bertujuan untuk berbagi pengetahuan and keahlian dari para peneliti vaksin di dalam dan di luar negeri kepada para peneliti lainnya di Indonesia.

Kepada Kompas.com, Ketua Umum I-4, Sastia Putri menyampaikan, pandemik Covid-19 telah menunjukan pentingnya riset dan pengembangan vaksin sebagai bagian dari ketahanan negara dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi wabah dari penyakit menular.

"I-4 memiliki peran yang sangat strategis dalam menjembatani kolaborasi antara ilmuwan diaspora dan ilmuwan di Indonesia," ungkap Sastia.

Dalam awal pemaparan, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menekankan perlunya diaspora ilmuwan indonesia untuk membangun komunikasi, berjejaring dan berkolaborasi dengan para global expert, khususnya di bidang kesehatan.

"Diaspora Ilmuwan Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kapabillitasnya di luar negeri hingga mencapai tingkatan yang matang sebelum pulang dan berbakti membangun tanah air Indonesia," ungkap Budi Gunadi,

Menkes juga menyampaikan pihaknya melalui beasiswa LPDP berupaya meningkatkan kapabilitas SDM bidang kedokteran dan teknologi biomedis bagi mahasiswa yang melanjutkan studi di top 20 perguruan tinggi di seluruh dunia.

Budi Gunadi juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan vaccine workshop I-4 ini dan berharap acara sejenis dapat berjalan rutin dengan melibatkan Kemenkes RI.

Baca juga: Diaspora Talk IPB: Potensi Tenaga Kerja Pertanian di Eropa Masih Terbuka

Riset dan pengembangan vaksin

I-4 Lecture Vaccine Workshop dibagi menjadi 4 sesi. Sesi pertama pengenalan vaksin dan adjuvant dibawakan Indra Rudiansyah (Oxon) dari PT. Bio Farma dan Ines Atmosukarto, Koordinator Kluster Kimia, Biologi dan Farmasi yang juga merupakan CEO dari Lipotek Pty Ltd, Australia.

Indra menyatakan, riset dan pengembangan vaksin terdiri dari dua aspek utama yakni proof of concept yang meliputi antigen discovery, preclinical dan clinical study; dan process development meliputi lab, pilot dan manufacturing scale dari proses produksi.

Sementara Ines menyampaikan, adjuvant merupakan komponen penting dalam pengembangan vaksin. Adjuvant merupakan senyawa yang dapat meningkatkan aktivitas vaksin dalam menginduksi system kekebalan tubuh.

Saat ini hanya sedikit sekali adjuvant yang telah mendapatkan izin untuk digunakan didalam komponen vaksin untuk manusia. Tidak jarang, supply adjuvant ini menjadi “bottleneck” dalam pengembangan vaksin.

Ines menyampaikan mimpinya untuk membuat rekam jejak dari berbagai macam adjuvant sehingga dapat memformulasikan adjuvant yang memiliki aktivitas tinggi namun dengan efek samping yang ringan.

Sesi kedua dibawakan Jarir At Thobari dari Universitas Gadjah Mada dan Juliati dari Direktorat Standardisasi Obat, BPOM.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com