Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua I-4: Butuh Kolaborasi Ilmuwan Dalam-Luar Negeri untuk Memajukan Bangsa

Kompas.com - 15/01/2023, 09:42 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, dibutuhkan kolaborasi untuk riset yang inovatif dan produktif.

Peran ilmuwan sangat penting dalam sebuah riset yang inovatif dan produktif demi kemajuan bangsa Indonesia.

Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) Dr. Sastia Prama Putri mengatakan, dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 butuh peran berbagai bidang. Baik sains dan teknologi akan sangat penting untuk memecahkan permasalahan dalam negeri maupun dalam konteks global.

Menurut Sastia, Indonesia sebagai sebuah negara memiliki perguruan tinggi dan institusi riset yang representatif dan memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa.

Baca juga: Jalur Masuk UNY Apa Saja? Ini Infonya untuk Persiapan SNPMB 2023

Butuh kolaborasi ilmuwan dalam negeri dan seluruh dunia

Bahkan anak bangsa sudah banyak yang menorehkan prestasi dan menjadi duta ilmu Indonesia di berbagai belahan dunia.

"Akan tetapi keberadaan dan skill mereka belum mampu dimanfaatkan secara optimal untuk pembangunan bangsa. Cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang besar yang berkontribusi dalam ilmu pengetahuan dunia, mustahil bisa terwujud apabila instan intelektual tidak berkolaborasi dan berkomitmen menghasilkan suatu karya yang berdaya guna," papar Sastia dalam tema annual meeting I-4 2023 yang diadakan secara daring, Sabtu (14/1/2023).

Sastia menekankan, kolaborasi tidak hanya cukup dibangun dengan ilmuwan dalam negeri, tapi juga dibangun dengan ilmuwan dari seluruh dunia.

Sastia berharap lewat acara ini semua ilmuwan Indonesia yang telah bergabung dalam jaringan I-4 dapat memelihara dan memperkuat kolaborasi dan bersinergi antara ilmuwan dalam negeri dan ilmuwan diaspora.

Menurut dia, ikatan ini bisa membangun dan memperluas relasi atau jejaring internasional antara akademisi dalam negeri dan luar negeri.

Serta mendorong perguruan tinggi Indonesia berkelas dunia melalui riset dan publikasi internasional. Selain itu juga bisa meningkatkan daya saing bangsa melalui peran pendidikan tinggi.

"Kami di I-4 melihat potensi perannya dalam memastikan kontribusi ilmuwan Indonesia bagi kemajuan bangsa. Tentunya akan selalu ada pertanyaan apakah kita bisa, ilmuwan Indonesia dari luar negeri sebagai diaspora membangun Indonesia? Bisa tapi kita harus membuktikan bukan hanya menyampaikan," urai Sastia.

Baca juga: 4 Beasiswa S1-S3 ke Luar Negeri, Kuliah Gratis Tanpa Syarat Minimal IPK

Peran ilmuwan diaspora untuk membangun bangsa

Caranya dengan diaspora Indonesia dapat memudahkan proses internasionalisasi akademik melalui proses kolaborasi Tri Dharma.

Sastia menambahkan, ilmuwan diaspora juga bisa menjadi jembatan untuk akses fasilitas penelitian di negara-negara maju.

Ilmuwan diaspora juga bisa membantu hilirisasi riset menjadi produk industri atau kebijakan yang implementatif.

"Pada akhirnya kita semua adalah duta bangsa yang harus bersemangat untuk membawa nama Indonesia dipentas akademik internasional," imbuh Sastia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com