Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2023, 12:50 WIB

KOMPAS.com - Tes baca, tulis, hitung (calistung) yang merupakan salah satu syarat tes masuk Sekolah Dasar (SD) dihapus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim lewat peluncuran program “Merdeka Belajar episode 24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan”, Selasa (28/3/2023).

Mendikbud Ristek menjelaskan bahwa ada miskonsepsi dalam penggunaan calistung sebagai syarat tes masuk SD. Selama ini, calistung dianggap hanya menjadi tanggung jawab di tingkat PAUD dan anak-anak yang masuk SD sudah harus sudah bisa calistung.

“Poinnya adalah ada miskonsepsi bahwa hanya calistung yang terpenting dan cara ngajarin calistungnya itu juga salah karena (calistung) ini menjadi suatu metode yang mengasosiasikan anak-anak PAUD dengan suatu hal yang tidak menyenangkan,” ujar Nadiem.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Hapus Tes Calistung untuk Masuk SD

Menurut Nadiem, konsekuensi yang paling menakutkan dari miskonsepsi ini adalah anak-anak akan merasa bahwa belajar sangat tidak menyenangkan. Banyak anak yang merasa bahwa mereka tidak pintar karena tidak bisa calistung.

“Kita harus mengakhiri miskonsepsi ini. Kita harus memastikan transisi dari PAUD ke SD berjalan dengan mulus dan selaras. Dan fondasi itu dibangun secara holistik. Anak itu punya hak untuk bisa mendapatkan fondasi, bukan hanya kognitif, tapi kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, hal-hal yang yang menurut saya bahkan lebih penting daripada kompetensi dasar calistung,” tambah Nadiem.

Dalam kesempatan yang sama, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Lucia Royanto memaparkan bahwa penekanan calistung bagi anak di tingkat PAUD bukanlah cara yang benar.

Baca juga: Menteri Nadiem Kesal Tes Calistung Jadi Syarat Anak Masuk SD

“Seperti kita ketahui bahwa pembelajaran di PAUD banyak menekankan calistung yang dianggap sebagai sebuah keharusan, tetapi bukan hal yang benar. Calistung bukan satu-satunya fondasi yang bisa diajarkan pada anak PAUD dan masa transisi PAUD ke SD,” ujar Lucia.

Lebih lanjut, Lucia menjelaskan strategi pembelajaran PAUD dan SD tingkat awal dari 6 kemampuan fondasi yang harus dikuasai oleh anak dan bisa diajarkan pada anak transisi PAUD ke SD.

Baca juga: Mau Kuliah di Jerman? Cek Kisaran Biaya Hidup Mahasiswa Per Bulan

6 kemampuan fondasi yang harus dikuasai oleh anak usia PAUD dan awal SD

1. Mengenal agama dan budi pekerti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com