Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Sumut, Komisi X: Program Pendidikan yang Baik Justru Tak Terdukung Anggaran

Kompas.com - 27/01/2023, 14:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat berdiskusi dengan rektor dan jajaran sivitas akademika perguruan tinggi di Medan dan Sumatera Utara (Sumut), Tim Kunjungan Kerja Panja Perguruan Tinggi Komisi X DPR RI dapat banyak masukan.

Namun ada yang perlu digaris bawahi dari hasil diskusi tersebut, yakni banyak program yang baik justru malah tidak didukung oleh anggaran.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf saat diskusi dengan rektor, jajaran sivitas akademika Universitas Negeri Medan (Unimed) serta beberapa universitas negeri dan swasta lainnya, Kamis (26/1/2023).

Tentu, tujuan utama dari kunjungan tersebut ialah untuk menyerap masukan dan informasi terkait persoalan perguruan tinggi yang ada di Provinsi Sumut.

Baca juga: Komisi X DPR RI Dukung LLDikti Punya Peran Strategis

"Hari ini kita mendengarkan (masukan) dari perguruan tinggi baik swasta, negeri, maupun politeknik di Kota Medan dan Sumatera Utara," ujarnya dikutip dari laman DPR RI.

"Banyak hal yang terkait dengan masalah kebijakan-kebijakan yang mungkin dirasa masih belum bisa disesuaikan dengan yang ada di daerah, terutama dari sisi kebijakan anggaran, akreditasi, biaya dan lain-lain," terang Dede.

Terlebih mengenai program yang baik sering kali tidak didukung oleh faktor anggaran yang besar dan masih banyak terjadi kendala di lapangan.

Di satu sisi, ada beberapa perguruan tinggi yang bisa mengadopsi kebijakan-kebijakan yang baru, tetapi banyak juga kampus-kampus swasta yang belum banyak bisa mengadopsi kebijakan-kebijakan baru tersebut.

Tentunya, semua butuh proses dan keberpihakan anggaran. Untuk itu pihaknya akan mendorong lebih banyak lagi kebijakan yang disesuaikan dengan anggaran yang ada.

Baca juga: Komisi X DPR RI: Saran Seleksi PPPK Guru 2022 Bisa Diperpanjang

"Jangan sampai kebijakannya terlalu tinggi tetapi anggarannya tidak mencukupi," urai Dede.

Sementara itu, Rektor Unimed Syamsul Gultom menyampaikan bahwa Unimed saat ini memiliki 29.037 mahasiswa, 1.058 dosen dan 464 tenaga kependidikan.

Unimed juga memiliki 82 Program Studi dengan akreditasi 61 persen akreditasi Unggul/A, 33 persen terakreditasi Baik Sekali/B/Baik dan 6 persen prodi baru yang sedang menunggu proses visitasi BAN-PT.

Dengan jumlah mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan tersebut, Unimed mau tidak mau harus mengembangkan gedung dan sarana belajar lainnya secara komprehensif.

Unimed saat ini sudah selesai membangun gedung kuliah FMIPA empat tower dengan dana PNBP, karena sudah kurang lebih 12 tahun tidak ada bantuan pembangunan gedung sarana belajar dari pemerintah.

Padahal, setiap tahunnya semua PTN dan PTS terus berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

"Melalui pertemuan ini, kami titipkan suara kami dari PTN dan PTS di Provinsi Sumatera Utara, agar ada perhatian yang serius dari pemerintah terutama dalam memberikan bantuan pembangunan gedung kuliah dan sarana prasarana belajar yang memadai," harapnya.

Baca juga: Komisi X: Harusnya Anggaran Pengangkatan Guru PPPK Ditambah

Sebab, tidak mungkin mutu dan kualitas proses pembelajaran di kampus tercapai, jika tidak didukung sarana dan prasarana belajar yang lengkap dan memadai, terutama gedung kuliah, gedung laboratorium, dan sarana pendukung belajar lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com