BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Prasetiya Mulya

Wisuda 2022, Universitas Prasetiya Mulya Usung Tema “Embarking on Fundamental Resetting” dan Ajak Lulusan Cinta Lingkungan

Kompas.com - 08/12/2022, 19:37 WIB
Siti Sahana Aqesya,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Universitas Prasetiya Mulya menggelar wisuda bertema “Embarking on Fundamental Resetting” secara luring di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2022).

Sebanyak 1.404 mahasiswa dari jenjang sarjana (S1) dan magister (S2) diwisuda pada hari itu. Pada tahun ini, program studi (prodi) Strata 1 (S1) International Business Law, S1 Product Design Engineering, dan Magister Manajemen (MM) in Applied Business Analytics meluluskan wisudawan perdana.

Seperti gelaran wisuda sebelumnya, Universitas Prasetiya Mulya memberikan penghargaan untuk mahasiswa yang berpredikat cum laude. Pihak kampus juga memberikan penghargaan untuk Best Academic in Program, Best of The Best Achievement, Best Learning Contribution, dan Best of Leadership, Entrepreneurship, Analytical Thinking Maturity, Interpersonal Relationship, Communication, and Achievement (LEAMICA).

Kemudian, penghargaan Best Contributor in Community Development, STEM Graduate Award, dan Best Woman in STEM Graduate juga diberikan kepada mahasiswa terpilih.
Adapun khusus STEM Graduate Award diberikan oleh perusahaan mitra Universitas Prasetiya Mulya, yakni Dexa, Pharos, MSIG, Nutrifood, dan AFTECH.

Rektor Universitas Prasetya Mulya Prof Dr Djisman S Simandjuntak mengatakan, tema wisuda 2022 sama dengan tema besar perayaan ulang tahun ke-40 Universitas Prasetiya Mulya.

Baca juga: Usung Tema “Embarking on Fundamental Resetting”, Perayaan Ulang Tahun Ke-40 Universitas Prasetiya Mulya Hadirkan Beragam Acara

Pemilihan tema tersebut dilandasi oleh dua faktor, yakni ketimpangan sosial dan ekonomi serta pemanasan global dan penurunan tingkat biodiversitas atau keanekaragaman hayati Bumi.

Menurut Prof Djisman, Bretton Wood System yang diadopsi oleh dunia internasional sudah tidak relevan dengan perubahan kekuatan ekonomi global. Oleh sebab itu, perlu reset atau penataan ulang dengan membangun sebuah sistem tatanan global yang baru.

Tak hanya pada tatanan global, lanjut Prof Djisman, reset juga diperlukan pada lingkungan. Pasalnya, kerusakan ekosistem dan pemanasan global sudah dalam tahap mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, Universitas Prasetiya Mulya mengadakan kegiatan penanaman 1.454 mangrove di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Jakarta Utara, sebagai bagian dari rangkaian wisuda 2022.

“Saya ingin wisudawan melihat Bumi bukan sebagai milik manusia, tetapi manusia sebagai bagian dari Bumi. Tidak melihat Bumi sebagai benda mati, tetapi sebagai makhluk hidup. Manusia melihat Bumi sebagai Gaia, the mother of all life,” terangnya kepada Kompas.com pada sela acara seremoni penanaman mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove, Jakarta Utara, Jumat (25/11/2022).

Adapun pada acara seremoni tersebut, sebanyak 40 bibit mangrove ditanam oleh perwakilan wisudawan. Jumlah tersebut juga mewakili usia Universitas Prasetya Mulya.

Prof Djisman menambahkan, kegiatan penanaman tersebut dilandasi oleh kondisi mangrove yang sudah rusak. Padahal, satu perlima mangrove di seluruh dunia terletak di Indonesia dan memiliki peranan yang krusial di dalam restorasi Bumi. Kerusakan ekosistem mangrove pun turut menyebabkan kepunahan sejumlah spesies.

“Dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, wisudawan 2022 akan menjadi pemimpin bangsa. Oleh karena itu, kami pacu mereka untuk menjadi pemimpin yang sadar akan green life melalui penanaman ini,” katanya.

Baca juga: Dukung Penguatan Family Business di Indonesia, Universitas Prasetiya Mulya Gelar Forum Ilmiah Internasional

Prof Djisman melanjutkan, kerusakan mangrove merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Oleh karena itu, sebagai institusi pendidikan, ia mengajak mahasiswa untuk ikut memberikan langkah kecil dalam memperbaiki kerusakan.

“Hal-hal kecil seperti yang kami lakukan saat ini akan berdampak besar bagi Bumi. Itu yang ingin kami tanamkan kepada pada wisudawan,” tuturnya.

Prof Djisman berharap, wisudawan tidak hanya berhasil dalam karier profesional semata, tetapi juga berhasil menjadi orang yang peduli dengan alam.

“Selamat untuk para wisudawan. Sekarang, kami cap Anda sebagai pencinta mangrove. Ke mana pun Anda pergi, bawalah mangrove dalam diri Anda,” pesannya.

Selain itu, ia juga berharap, wisudawan tahun ini yang merupakan digital native bisa memupuk perspektif positif terhadap ilmu pengetahuan dari seluruh pelajaran dan pengalaman selama berkuliah di Universitas Prasetiya Mulya Mulya.

“Dengan memiliki perspektif positif terhadap ilmu pengetahuan, mahasiswa dapat menjadi orang yang rendah hati,” tuturnya.

Vincentius Christopher Calvin, SMat, wisudawan Prodi Business Mathematics dari School of Applied Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) menerima penghargaan Pharos Award for Best Business Mathematics Graduate.Dok. Universitas Prasetiya Mulya Vincentius Christopher Calvin, SMat, wisudawan Prodi Business Mathematics dari School of Applied Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) menerima penghargaan Pharos Award for Best Business Mathematics Graduate.

Upaya Universitas Prasetiya Mulya dalam memberikan pendidikan terbaik pun meninggalkan kesan baik di hati para wisudawan. Hal ini disampaikan langsung oleh salah satu wisudawan MM in Applied Business Analytics, Anisatur Rokhman, saat mengikuti wisuda.

“Saat menengok ke belakang, perjuangan selama berkuliah di Universitas Prasetya Mulya merupakan salah satu momen pembentukan akar diri sebelum meninggi. Terima kasih, Prasetya Mulya,” kata Anis.

Sementara bagi wisudawan S1 International Business Law, Yeselia Salim, Universitas Prasetiya Mulya ibarat sandbox yang menjadi saksi mahasiswa dalam bereksperimen.

“Saya melihat Universitas Prasetiya Mulya sebagai medium tempat kami melakukan kesalahan sepuasnya dalam konteks yang positif. Terima kasih sudah menjadi bagian dari hidup kami,” ujar Yeselia.

Kesan lain datang dari wisudawan S1 Business Mathematics, Vincentius Christopher Calvin. Bagi dia, pengalaman belajar di Universitas Prasetiya Mulya merupakan momen yang sangat mengesankan.

“Pengalaman berkuliah di Universitas Prasetya Mulya memberikan kami kemampuan untuk beradaptasi di segala situasi dan menyesuaikan diri dalam segala kondisi. Saya sendiri telah melihat teman-teman satu jurusan bisa mengikuti magang di perusahaan-perusahaan besar. Meskipun berat, kami semua tetap bisa menjalaninya,” kata Calvin.

Bonus demografi, green life, dan pendidikan

Wisudawan Universitas Prasetya Mulya tahun ajaran 2021/2022 melakukan penanaman mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove, Jakarta Utara, Jumat (25/11/2022). Wisudawan Universitas Prasetya Mulya tahun ajaran 2021/2022 melakukan penanaman mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove, Jakarta Utara, Jumat (25/11/2022).

Semangat “Embarking on Fundamental Resetting” juga ditularkan kepada mahasiswa yang masih menyelesaikan masa studi sebagai bentuk dukungan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul.

Seperti diketahui, baik lulusan maupun mahasiswa yang masih aktif merupakan bagian dari bonus demografi yang akan mencapai puncak pada 2030.

Menurut Prof Djisman, bonus demografi hanya terjadi apabila generasi baru lebih cerdas daripada generasi sebelumnya. Oleh karena itu, pihaknya menanamkan prinsip human capital kepada seluruh mahasiswa. Prinsip ini meliputi pengetahuan, literasi, hard skill, dan soft skill.

“Salah satu unsur pada soft skill adalah golden rules. Mahasiswa harus memperlakukan masyarakat sebagaimana dirinya ingin diperlakukan. Apabila seluruh komponen human capital sudah dimiliki, mereka tidak akan merasa superior dari yang lain,” kata Prof Djisman.

Baca juga: Universitas Prasetiya Mulya Ajak Lulusan Perkuat Persepsi Sains Positif

Agar bisa bersaing secara global, lanjutnya, Universitas Prasetiya Mulya menanamkan semangat kompetisi dan kerja sama kepada mahasiswa. Dalam hal kompetisi, pihak kampus memfasilitasi mahasiswa untuk mengikuti lomba, baik skala kampus, nasional, maupun internasional.

Semangat kompetisi tersebut berhasil mengharumkan nama kampus tersebut. Pada 2022, terdapat 75 prestasi mahasiswa, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kemudian, kemahiran kerja sama mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya dipacu melalui tugas dan proyek gabungan.

“Posisi kami dalam mata rantai ilmu pengetahuan berada di midstream. Artinya, kami mengaplikasikan ilmu secara teoretis ke dalam bentuk praktik. Oleh karena itu, kurikulum kami memacu kepengusahaan dan penciptaan teknologi. Untuk menunjang hal ini, kampus menyediakan program magang dan co-operation dengan sejumlah perusahaan rekanan,” kata Prof Djisman.

Selain membentuk karakter yang kolaboratif, lanjut Prof Djisman, Universitas Prasetiya Mulya juga akan terus menggaungkan semangat green life untuk membantu mencapai target nol emisi bersih atau net zero emission (NZE) pemerintah pada 2060.

Ia mengatakan, Universitas Prasetiya Mulya sebagai institusi pendidikan ingin membantu Indonesia untuk turut melahirkan insan yang dapat menjadi bagian dari transisi energi ke energi terbarukan.

“Di Universitas Prasetiya Mulya, kami memiliki Prodi Renewable Energy Engineering. Melalui prodi ini, kami akan mengupayakan efisiensi energi sekaligus mengkaji peralihan ke renewable energy,” katanya.

Untuk menanamkan pengetahuan tentang resetting kepada mahasiswa, tutur Prof Djisman, pihaknya memberikan literasi dan informasi lewat kurikulum yang diajarkan.

Saat ini, Universitas Prasetiya Mulya tengah menggodok program dengan global affairs dari University of Waterloo, Kanada, untuk menghidupkan institusi ekonomi yang dibutuhkan dalam peralihan ke kehidupan hijau atau green life.

“Di samping itu, kami juga sedang membawa lebih banyak praktisi bisnis green life. Sebelumnya, rekanan kami banyak dari perusahaan-perusahaan yang sukses memupuk laba. Sekarang, kami akan memperluas rekanan yang tidak hanya sukses dalam memupuk laba, tetapi juga concern dengan green life yang hendak kami hidupkan,” ujarnya.


Komentar
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com