Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2021, 17:16 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seiring perkembangan zaman, kemajuan sains telah membawa perubahan signifikan terhadap lanskap pertumbuhan dunia bisnis pada masa depan.

Hal tersebut semakin memperkuat fakta bahwa perkembangan dunia bisnis akan tumbuh beriringan dengan kemajuan di bidang sains.

Data dari World Economic Forum Report menyebutkan, terdapat 14 industri yang akan mendominasi pada masa depan. Kebanyakan industri ini lekat dengan pengaplikasian sains dan penggunaan teknologi.

Berbagai sektor tersebut, seperti internet of things, artificial intelligence, virtual reality, robotic, renewable energy, cyber security, blockchain technology, dan genomic.

Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, dunia sedang mengalami perubahan, yakni perkembangan teknologi tidak lagi mengikuti pertumbuhan linear namun pertumbuhan eksponensial.

Baca juga: Prasmul Jadi Salah Satu Perguruan Tinggi yang Paling Banyak Menangkan Kompetisi Wirausaha

“Perubahan ini memungkinkan invensi teknologi yang transformatif menjadi lebih cepat dibandingkan proses inovasi yang sudah ada sehingga menimbulkan tantangan drastis bagi bisnis, pemerintah, dan masyarakat,” kata Satryo, dikutip dari keterangan pers resminya, Rabu (8/12/2021).

Dia mengatakan itu saat menyampaikan pidato ilmiahnya pada acara wisuda Universitas Prasetiya Mulya bertema “Pemupukan Persepsi Sains yang Positif dan Pemajuan Bisnis Berbasis STEM di Indonesia” yang diselenggarakan secara hibrida, Selasa (7/12/2021).

Oleh karena itu, Satryo menyatakan, literasi sains yang positif penting untuk dimiliki guna bersiap menjawab tantangan yang muncul dan mengambil manfaat dari pertumbuhan tersebut.

Dia juga mengatakan, perusahaan startup yang muncul seiring perkembangan eksponensial memiliki kinerja yang lebih baik dari perusahaan konvensional.

Pasalnya, perusahaan startup memaksimalkan digitalisasi dan artificial intelligence.

Baca juga: 5 Tips Bekerja di Startup Unicorn Gojek ala Alumni Prasmul

“Fenomena ini disebut celah eksponensial di mana perusahaan startup memanfaatkan sains untuk mengumpulkan data melalui teknologi guna menghasilkan solusi bisnis yang dibutuhkan pasar dan menciptakan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Menyadari hal tersebut, Universitas Prasetiya Mulya mengajak para lulusannya untuk bersama menjawab tantangan dunia bisnis di masa depan dengan memiliki persepsi sains yang positif.

Rektor Universitas Prasetiya Mulya Djisman S Simandjuntak dalam pidatonya menyampaikan, sukses hanya bisa dicapai dengan mengandalkan ilmu pengetahuan.

“Saya sangat mengharapkan, bekal pendidikan di Prasetiya Mulya akan menguatkan naluri kemanusiaan dari para lulusannya, sehingga dapat menjadi kekuatan bagi kemajuan manusia,” jelasnya.

Djisman mengatakan, pihaknya secara khusus mengutus para lulusannya menjadi duta perubahan menuju gaya hidup baru, yaitu gaya hidup carbon neutral, dengan selalu mengedepankan kreativitas, inovasi, dan kerja sama.

Baca juga: Dukung Penguatan Startup, Universitas Prasmul Luncurkan S1 Teknologi Finansial

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com