Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unpad: Gempa Cianjur Bukan Bagian dari Sesar Cimandiri

Kompas.com - 22/11/2022, 19:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr. Ismawan meragukan penyebab gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Cianjur dipicu pergerakan Sesar Cimandiri.

Salah satu yang mendukung hipotesis tersebut adalah lokasi episenter gempa yang berada jauh dari bentangan sesar Cimandiri.

Baca juga: Penyebab Gempa Cianjur, Pakar ITB: Sesar Cimandiri Tergolong Aktif

"Yang jelas, saya yakin ini bukan bagian dari sesar Cimandiri, meskipun arahnya sama," ucap dia dalam keterangan resminya di laman Unpad, Selasa (22/11/2022).

Ismawan mengatakan, kawasan Cugenang yang menjadi episenter gempa Cianjur berjarak sekira 10 kilometer di sebelah utara jalur patahan Cimandiri.

Jalur sesar Cimandiri sendiri bermula dari Palabuhan Ratu lalu membentang ke arah timur dan berbelok ke utara di sekitar kawasan episenter gempa kemarin.

Dugaan ini juga diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa lebar dari sesar Cimandiri adalah berkisar 8 – 10 meter.

Selain itu, kontur dari sesar Cimandiri memiliki kemiringan ke arah selatan, sehingga lokasi episenter gempa dengan kedalaman 10 kilometer dipastikan berada di luar jalur sesar tersebut.

Lanjut Ismawan menganalisis, kemungkinan gempa Cianjur diakibatkan oleh pergerakan sesar baru yang belum banyak diketahui orang. Dikatakan belum banyak diketahui orang karena bisa jadi jejak-jejak pelurusan sesar tersebut tertutupi oleh beberapa faktor.

Jika melihat lokasi episenter yang berada dekat dengan Gunung Gede, maka kemungkinan jejak-jejak sesar tersebut tertutupi oleh endapan gunung api.

Baca juga: Gempa Cianjur, Mendikbud Identifikasi Guru dan Siswa yang Jadi Korban

"Ini dimungkinkan karena kalau sesar lama biasanya ada jejak-jejak pelurusan yang menunjukkan bahwa di situ ada sesar. Di sana karena batuan vulkanik, jejak pelurusannya itu kelihatan tidak ada," ucapnya.

Ismawan mengatakan, dilihat dari focal mechanism gempa Cianjur, ada 2 kemungkinan jalur sesar yang belum teridentifikasi tersebut, yaitu barat-timur atau utara-selatan.

Namun, kemungkinan besar jalur sesar tersebut mengarah barat-timur.

Ismawan pun menyanggah bahwa gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas gunung api.

"Justru sebaliknya, dikhawatirkan aktivitas sesar tersebut apakah akan memicu aktivitas vulkanik atau tidak," tutur dia.

Gempa Cianjur berdampak parah karena hal ini

Seorang warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat, dibopong untuk menjalani penanganan medis di rumah sakit, Senin (21/11/2022) petang.FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Seorang warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat, dibopong untuk menjalani penanganan medis di rumah sakit, Senin (21/11/2022) petang.

Ismawan menyebut, gempa Cianjur kemarin memiliki kekuatan yang cukup besar. Ini diperparah dengan lokasi episenter yang berada di daratan serta kedalaman gempa yang cukup dangkal, yaitu 10 kilometer (km).

Hal ini menyebabkan banyak bangunan di atasnya menjadi rusak parah.

"Sesar-sesar yang di darat memang tidak akan menimbulkan tsunami, tetapi akibat primernya itu gedung-gedung banyak yang roboh. Kalau kedalamannya cukup dangkal, gempa kecil pun bisa merusak," jelas dia.

Karena itu, peristiwa gempa Cianjur menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang hidup di kawasan patahan.

Baca juga: Dosen UNS: Lakukan Hal Ini bila Mahasiswa Terdampak Resesi 2023

Analisis mengenai gempa dipicu pergerakan sesar baru menandakan bahwa bisa jadi ada banyak sesar baru yang belum teridentifikasi dan dapat memicu gempa cukup serius.

"Kemarin kejadian satu daerah yang selama ini tidak disinggung ada patahan ternyata menghasilkan gempa bumi cukup besar. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran," tutur Ismawan.

Selain itu, dampak peristiwa gempa bumi tidak hanya dilihat dari besaran magnitudonya, tetapi juga kedalamannya.

Gempa dengan magnitudo tidak besar, tetapi dengan kedalaman yang dangkal tetap akan menimbulkan efek besar.

Ismawan juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengenai bahaya gempa tektonik.

Edukasi dan sosialisasi mengenai kawasan sesar perlu diperkuat di masyarakat, terutama bagi masyarakat yang benar-benar tinggal di jalur patahan.

Hal ini mendorong masyarakat makin sadar akan potensi sesar tersebut.

"Meskipun di daerah kita disebutkan jauh dari patahan, kita tidak tahu ternyata ada beberapa retakan yang mungkin kita belum tahu," tutup Ismawan.

Kita semua turut berduka, atas apa yang dialami oleh saudara-saudara kita di area gempa Cianjur. Mari bantu mereka dengan apapun kita mampu, bantuan doa dan donasi akan sangat bermanfaat bagi mereka.

Baca juga: Pakar UGM: Waspada Gempa Susulan di Cianjur

Uluran tangan Anda dapat disalurkan melalui link: bit.ly/bantukorbancianjur.

#MariBersamaBerdonasi_

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com