Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

USU Inovasi Pengolahan Rempah Jadi Obat Tradisional

Kompas.com - 05/10/2022, 15:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai salah bentuk penelitian sekaligus pengabdian kepada masyarakat, dosen Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis Inovasi tahun 2022.

Adapun kegiatan berkerjasama dengan Himpunan Serikat Perempuan Indonesia (Hapsari). Kegiatan berupa pemberdayaan masyarakat dalam produksi jamu di Desa Pondok Tengah, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara.

Menurut Wakil Rektor III Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja sama sekaligus anggota pelaksana Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt., kegiatan simulasi penelitian sendiri dilakukan di Laboraturium Mikrobiologi Fakultas Farmasi USU.

Baca juga: 22 Universitas Terbaik di Medan Versi UniRank 2022, USU Peringkat 1

Dikatakan, penelitian ini adalah salah satu kegiatan penelitian yang juga sekaligus pengabdian kepada masyarakat. Di mana hasil penelitian ini nantinya akan dimanfaatkan untuk masyarakat Desa Pondok Tengah.

"Kegiatan ini meneliti manfaat dari suatu rempah, yaitu membuat satu obat tradisional dengan memanfaatkan hasil bumi," ujarnya dikutip dari laman USU.

Ia berharap, penelitian ini bisa menjadi salah satu ikon wisata di Desa Pondok Tengah. Harapannya produk penelitian ini juga bisa menjadi salah satu produk inovasi USU yang bekerjasama dengan Hapsari dan Desa Pondok Tengah.

Sementara Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Nurman Achmad, M.Soc.Sc, menyampaikan, kegiatan ini menunjukkan bahwa USU peduli terhadap masyarakat.

Obat tradisional yang bermanfaat

Serta dapat membantu masyarakat dalam mengolah hasil bumi yang bisa dibuat sebagai temuan terbaru dan bermanfaat juga bagi masyarakat tersebut.

Penelitian ini diharapkan mampu mengoptimalkan hasil bumi di desa setempat untuk kemudian bisa dijadikan obat tradisional yang bermanfaat untuk masyarakat banyak.

"Rempah-rempah yang dihasilkan dari Desa Pondok Tengah memiliki kualitas yang baik dan setelah diteliti mampu melahirkan sebuah temuan (inovasi) obat tradisional," terangnya.

Sedang Ketua Hapsari Lely Zailani mengatakan, gagasan inovasi pengolahan rempah ini dibawa kepada komunitas, karena anggotanya rata-rata adalah ibu-ibu yang dominan di dapur dan bahan baku sendiri ada di sekitar rumah, mudah ditanam di sekitar pekarangan rumah.

Tentunya, berkat inovasi pengolahan menjadi obat tradisional ini, jika ada anggota keluarga yang sakit, maka ibu-ibu bisa membuat obat sendiri dengan bahan-bahan yang ada di rumah.

Ini karena manfaat dari penelitian ini adalah sebagai obat tambahan untuk menyembuhkan dari Covid-19 serta menjaga imunitas tubuh.

Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Printer 3D, Tingkat Keberhasilan Cetak 100 Persen

Rempah sendiri sudah diteliti oleh pihak universitas yang bisa menjamin higienitas dan standarisasi yang bisa di konsumsi oleh manusia.

"Tidak perlu khawatir karena obat ini sudah dijamin higienitas dan standarisasinya oleh pihak USU," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com