Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Ini Pilih PTS Ketimbang Masuk ITB

Kompas.com - 03/10/2022, 17:45 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa President University bernama Jaya Iskandar MF mengaku fasih berbahasa Mandarin.

Bahkan, dia pernah mencetak prestasi memperoleh juara 2 lomba bahasa Mandarin secara online di tingkat nasional. Acara itu diselenggarakan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Bali.

Baca juga: Punya 400 Anggota Tim Bayangan, Pengamat: Nadiem Tak Percaya ASN Kemendikbud

Adapun tema dari lomba tersebut adalah menceritakan tentang pandangan pribadi terhadap Tiongkok.

Lomba itu diadakan pada 15 Agustus sampai 15 September 2022, dengan peserta dari kalangan umum dan tidak dibatasi umur. Hasil pemenangnya diumumkan pada 30 September 2022.

Dari lomba itu, dia menyebut, banyak keanekaragaman budaya, tradisi, tempat wisata, serta makanan dari Tiongkok.

"Saya bangga dan bersyukur karena dengan adanya lomba yang diadakan oleh Konjen Tiongkok di Bali, di satu sisi, saya mampu menambah wawasan saya terhadap Tiongkok sekaligus melatih kemampuan berbahasa Mandarin yang merupakan bahasa internasional ke-2 saat ini," kata dia dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).

Pilih President University dibanding ITB

Selain punya prestasi, Jaya juga cukup pintar dalam hal akademik.

Bayangkan saja, dia lebih memilih President University ketimbang Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB.

Dia mengaku pernah diterima di STEI ITB melalui jalur SBMPTN 2022, dengan skor UTBK 721.

Namun di sisi lain, dia juga diterima di President University jurusan IT, dengan memperoleh beasiswa penuh 100 persen lewat jalur tes offline yang diadakan oleh pihak kampus saat mengunjungi Kota Batam.

Baca juga: Pengamat: 400 Anggota Tim Bayangan Nadiem Berpotensi Langgar UU dan Regulasi

Menurut Jaya, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, baik dari segi akreditasi, biaya kuliah, lingkungan dan lokasi kampus, kurikulum, serta durasi lulus kuliah.

Namun, dari semua hal itu yang menjadi fokus utamanya adalah penggunaan bahasa pengantarnya.

"Seluruh kegiatan pengajaran President University dengan bahasa Inggris. Bahasa itu merupakan bahasa internasional yang dibutuhkan saat ini. Dari sini, saya bisa mengembangkan kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar, serta mampu menjangkau hingga karier di luar negeri," paparnya.

Tidak hanya itu, sebut Jaya, program perkuliahan S1 di President University dapat ditempuh dalam kurun waktu 3,5 tahun saja.

"Sebagai universitas internasional, adanya mahasiswa yang berasal dari luar negeri, seperti Timor Leste, Tiongkok, Vietnam, Jepang, Korea, dan lainnya, membuat saya tidak hanya mengenal budaya antar daerah Indonesia saja, melainkan juga mampu mengenal budaya luar negeri," tutur dia.

Untuk ke depannya, dia mengaku ingin merintis startup bidang IT dan berkolaborasi dengan kakaknya yang juga merupakan lulusan IT President University angkatan 2017.

Dengan ilmu yang diperoleh kakaknya, maka bisa berkontribusi lebih baik untuk almamater, bangsa, dan negara.

Baca juga: Sosok Alvin, Sarjana Terbaik ITS dengan IPK 3,96

"Kakak saya bernama Herny Christine, pernah diterima di UGM Teknik Industri pada jalur SBMPTN 2017. Namun, tahun lalu, dia lulus S1 Teknik Informatika President University dengan jalur beasiswa 100 persen, IPK yang didapatnya 4,00," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com