Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2022, 10:16 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pengamat pendidikan dari Vox Populi Institut, Indra Charismiadji, mengatakan, tim bayangan yang dimiliki Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim berpotensi melanggar undang-undang (UU) dan regulasi yang ada.

"Jadi bisa berpotensi melanggar UU dan regulasi, misalnya UU ASN, UU Pengadaan Barang dan Jasa, dan Perpres tentang Kemendikbud," kata Indra kepada Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Apalagi, kata dia, saat itu Nadiem mengatakan bahwa tim bayangan (product manager) itu setara dengan direktur jenderal (dirjen) yang ada di Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Punya 400 Anggota Tim Bayangan, Pengamat: Nadiem Tak Percaya ASN Kemendikbud

"Ini benar-benar merusak tatanan kenegaraan," ungkap dia.

Perlu diingat, Nadiem Makarim merupakan seorang menteri, bukan chief executive officer (CEO) suatu perusahaan swasta yang bisa mengatur sesuka hati.

Oleh karena itu, saat lembaga seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak tahu keberadaan organisasi bayangan ini, hal itu sangat jelas merupakan bentuk pelecehan terhadap sistem ketatanegaraan Indonesia.

Menteri Nadiem tidak percaya ASN Kemendikbud

Bahkan, sebut dia, adanya 400 anggota tim bayangan itu membuktikan bahwa Menteri Nadiem tidak membangun sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara (ASN) di bawah komandonya sendiri.

"Makanya, beliau (Menteri Nadiem) harus ambil dari luar 400 anggota tim bayangan itu," ujar Indra.

Kemungkinan besar, bilang dia, akibat Nadiem tidak punya kepercayaan diri untuk membangun ASN Kemendikbud Ristek menjadi tim yang solid.

Baca juga: Sosok Alvin, Sarjana Terbaik ITS dengan IPK 3,96

"Bisa jadi, karena dari sisi ilmu dan pengalaman ASN Kemendikbud Ristek jauh lebih mumpuni dari beliau (Nadiem)," ungkap dia.

Hal ini, kata dia, menunjukkan inkompetensi dari Nadiem dalam membangun manusia. Padahal, tugas utama Nadiem adalah menjadi panglima dalam program pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul yang digadang-gadang oleh Presiden Jokowi.

"Jelas beliau (Nadiem) bukan orang yang tepat untuk membangun SDM karena kompetensinya bukan di situ. Membangun SDM tidak sama dengan membangun aplikasi," tegas dia.

Indra sangat menyayangkan Nadiem berbohong di forum internasional PBB.

"Dia bilang di sana 400 anggota tim bayangan itu bukan vendor, tapi saat rapat di DPR justru dia mengatakan kalau organisasi bayangan ini vendor," jelas dia.

"Jadi, bagaimana mungkin bangsa ini mempercayakan pendidikan kepada pejabat yang mempermalukan bangsa dengan berbohong di forum internasional?" keluh Indra.

Sebagai informasi, 400 anggota tim bayangan milik Nadiem sempat menghebohkan kalangan publik belakangan ini.

Hal itu dilontarkan Nadiem dalam rangkaian United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB.

Menteri Nadiem mengaku bahwa tim yang berisikan 400 orang itu bukan vendor untuk kementerian.

Baca juga: Menteri Nadiem Dapat Apresiasi di PBB, tetapi Belum di Negeri Sendiri

Namun yang jelas, kata Nadiem, tim tersebut memiliki sejumlah leader yang setara dengan direktur jenderal (dirjen) pada direktorat yang ada di Kemendikbud Ristek.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com