Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan SNMPTN 2023, Siswa Bisa Pilih Jurusan Sesuai Minat

Kompas.com - 09/09/2022, 10:19 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Aturan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2023 resmi diubah Kemendikbud Ristek.

Dalam aturan baru tersebut, siswa sekolah menengah ke atas bisa memilih jurusan SNMPTN 2023 sesuai minat dan bakat.

Aturan SNMPTN 2023 yang diubah dari tahun sebelumnya, kini lebih diperinci agar siswa yang berprestasi lebih banyak terjaring di seleksi ini, termasuk memilih jurusan sesuai minat dan bakat. 

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengakui jika ada beberapa alasan perubahan jalur SNMPTN 2023 dibanding tahun sebelumnya.

Alasannya, siswa sekolah banyak yang kesulitan memilih jurusan diluar peminatan saat SMA.

SNMPTN 2022 dan tahun sebelumnya, siswa harus memilih jurusan sesuai peminatan mereka di SMA atau sederajat.

Baca juga: Ini Bedanya Aturan SNMPTN 2023 dengan SNMPTN 2022

Misalnya, siswa IPS tak bisa mengambil jurusan di prodi Saintek. Begitu juga tidak semua prodi Soshum bisa dipilih siswa dari IPA. Termasuk siswa dari peminatan Bahasa, tidak bisa mengambil prodi sanitek dan soshum karena keterbatasan peminatan.

Nadiem mengatakan SNMPTN tahun sebelumnya, siswa yang ingin memilih prodi yang sedang tren dan berbeda dengan jurusan saat SMA tidak bisa mengeksplorasi prodi yang mereka inginkan.

Kedua, dampaknya adalah siswa hanya belajar pada mata pelajaran tertentu yang dianggap penting dalam seleksi.

Padahal untuk sukses di masa depan peserta didik perlu memiliki kompetensi yang holistik dan lintas disipliner.

Pada awal tahun 2022 lalu, Kemendikbud Ristek mengumumkan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum Merdeka yang menghapus program peminatan jenjang SMA sederajat. Dalam kurikulum itu, tak ada lagi pengelompokkan siswa SMA berdasarkan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.

Sehingga, dihapusnya peminatan ini akan selaras dengan aturan SNMPTN 2023.

Kendala SNMPTN

Pilihan program studi dibatasi berdasarkan jurusan saat SMA atau pendidikan menegah.

Akibatnya, peserta didik tidak punya kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan aspirasi kariernya.

Kemudian, pada SNMPTN 2022 dan tahun sebelumnya hanya mata pelajaran tertentu yang dipertimbangkan dalam seleksi.

Baca juga: Perbedaan Aturan SBMPTN 2023 dengan SBMPTN 2022

Sehingga mata pelajaran lain menjadi dianggap tidak terlalu penting dan fokus belajar tidak menyeluruh.

Padahal, untuk sukses di masa depan, peserta didik perlu memiliki kompetensi yang holistik dan lintas disipliner.

Nadiem mencontohkan, jika siswa ingin menjadi insinyur tentu akan memilih prodi atau jurusan teknik.

Padahal, menjadi insinyur juga diperlukan ilmu desain. Sama halnya pengacara, meski ilmu dasarnya adalah ilmu hukum harus memiliki ilmu komunikasi untuk melatih cara bicara dan argumen dalam sidang.

Oleh karena itu, SNMPTN berfokus pada pemberian penghargaan yang tinggi atas kesuksesan pembelajaran yang menyeluruh.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri, pasal 3 ayat satu mengatur rincian SNMPTN.

Isinya, jalur penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana (SNMPTN) dilakukan berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik, nonakademik, dan/atau portofolio calon mahasiswa.

Penelusuran prestasi akademik, nonakademik, dan/atau portofolio calon mahasiswa merupakan seleksi atas:

  • Nilai rapor peserta didik pendidikan menengah atau sederajat yang berasal dari seluruh sekolah di seluruh wilayah Indonesia atau
  • Prestasi non akademik peserta didik pendidikan menengah atau sederajat.

Baca juga: UPN Jogja Buka Beasiswa Wimaya 2022, Kuota 400 Mahasiswa

Aturan SNMPTN 2023

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2022 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri, ada aturan yang lebih rinci mengenai SNMPTN.

Ke depan, SNMPTN tahun 2023 pemeringkatannya berdasarkan:

1. Minimal 50 persen rata-rata nilai rapor seluruh mata pelajaran

2. Maksimal 50 persen komponen penggali minat dan bakat:

  • Nilai maksimal 2 mata pelajaran pendukung prestasi atau
  • Portofolio untuk program studi seni dan olahraga.

PTN bisa menentukan komposisi persentase komponen 1 dan 2 dengan total 100 persen per sub komponen untuk Komponen 2 dan komposisi persentase bobotnya.

Penentuan ini dapat berbeda antar prodi dalam PTN yang sama. Dengan demikian peserta didik didorong untuk fokus pada keseluruhan pembelajaran dan untuk menggali minat dan bakatnya sejak dini.

Jika menerapkan seleksi dengan cara minimal 50 persen nilai rata-rata rapor, maka seluruh mata pelajaran peserta didik terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran secara holistik. 

Termasuk menerapkan seleksi dengan cara maksimal 50 persen komponen penggali minat dan bakat, peserta didik terdorong untuk mengeksplorasi minat bakatnya secara lebih mendalam.

Untuk sukses pada jalur ini, peserta didik perlu menyadari bahwa semua mata pelajaran adalah penting dan membangun prestasinya.

Baca juga: Mahasiswa Unsoed Teliti Buah Takokak untuk Lawan Kanker Serviks

Agar berhasil lolos SNMPTN 2023, peserta didik atau calon peserta diminta:

  • Fokus untuk belajar secara menyeluruh
  • Gali minat dan bakat secara tekun
  • Tingkatkan prestasi sesuai minat dan bakat
  • Eksplorasi pilihan prodi pendidikan tinggi sesuai minat dan bakat
  • Cari tahu komponen penilaian dan pembobotan spesifik untuk prodi yang diminati

Dukungan orang tua dan guru agar peserta didik dapat berprestasi dan memilih prodi sesuai dengan minat dan bakat akan meningkatkan potensi kesuksesan peserta didik pada jalur ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com