Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekan FIS UNJ: Sesi Kedua "The Eurasia International Course" Perkuat Multikulturalisme

Kompas.com - 08/09/2022, 21:01 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan “The Eurasia International Course” bekerja sama dengan The Eurasia Foundation (from Asia) untuk program International Guest Lecturer Series sesi kedua (8/9/2022).

The Eurasia International Course dilakukan secara hibrid, baik secara dari daring melalui Zoom dan Live Streaming Youtube FIS UNJ Official, dan luring di lantai 10, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum, baik di UNJ maupun di luar UNJ.

The Eurasia International Course sesi kedua ini memperoleh sambutan hangat dari peserta. Tercatat 42 peserta mengikuti kuliah secara luring, dan lebih dari 100 peserta menghadiri kuliah secara daring.

Pada sesi kedua ini, FIS UNJ menghadirkan narasumber Prof. Raihani, dengan topik bahasan “Multiculturalism and Education in Indonesia”.

Melalui pemaparan daringnya, Prof. Raihani menekankan besarnya potensi kearifan lokal di Indonesia. Sayangnya, banyak kearifan lokal yang belum tergali sehingga belum dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat luas.

Dalam kaitannya dengan pendidikan, Prof. Raihani menekankan, "kearifan lokal ini hendaknya menjadi inspirasi bagi proses long life learning, yang memberi kita alasan untuk terus menggali kebijaksanaan dari kekayaan budaya yang ada di sekitar kita."

Sementara itu, Rakhmat Hidayat Koordinator Pelaksana Kegiatan mengatakan, kegiatan Eurasia International Course ini bertujuan untuk membekali mahasiswa tentang multikulturalisme dalam ranah teoritik dan praktek dari berbagai perspektif dan negara.

"Narasumber yang terlibat dari berbagai negara seperti Taiwan, Jepang, Inggris, dan juga dari berbagai kampus di dalam negeri," ungkap Rakhmat Hidayat.

Baca juga: Festival Indonesia Bertutur 2022, Perluas Akses Publik Atas Warisan Budaya

Bangga menjadi Indonesia

Pada kesempatan sama, Dekan FIS UNJ Prof. Sarkadi mengatakan, seri kedua ini membahas tentang multikulturalisme dan pendidikan di Indonesia.

"Harapannya setelah sesi ini peserta dapat memahami tentang multikulturalisme di Indonesia dan di negara negara barat. Multikulturalisme di Indonesia tidak lepas dari keberagaman agama-agama yang tumbuh dan berkembang di Indonesia," jelas Prof. Sarkadi.

Ia menyampaikan, dalam konteks ini pendidikan memegang peran penting dalam berkembangnya multikulturalisme di Indonesia.

"Oleh karena itu kurikulum pendidikan dari tingkat pendidikan dasar sampai tinggi harus mengintegrasikan tentang multikulturalisme pada mata pelajaran di sekolah atau bisa berdiri sendiri sebagai mata pelajaran,"

"Tujuan akhirnya adalah agar peserta merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, meskipun hidup dalam keberagaman tetapi penuh dengan kedamaian. Mudah-mudahan tujuan ini bisa tercapai," harap Prof. Sarkadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com