Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Sirih Jadi Pengobatan Transplantasi Hati

Kompas.com - 07/09/2022, 15:06 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan potensi terapi pasca-transplantasi hati dengan daun sirih.

Terapi terobosan baru ini selain terbukti menyembuhkan peradangan, juga mempercepat penumbuhan sel-sel hati baru setelah penghentian darah pada hati.

Tidak hanya dapat menyembuhkan cedera pasca-transplantasi, tetapi juga penghentian darah akibat henti jantung maupun operasi.

Ada beberapa mahasiswa UGM lintas jurusan yang terlibat dalam penelitian ini. Mereka terdiri dari Zhafira Mafaz, Astia Anelia, Zahira Shofa, Muhammad Dewangga, dan Anisa Lintang dari jurusaan Kedokteran, Farmasi, dan Biologi.

Baca juga: Dukung Perubahan Jalur SBMPTN, Orangtua: Beban Belajar Siswa Berkurang

Raih dana hibah dari Kemendikbud Ristek

Penelitian ini juga diajukan pada Program Kreativitas Mahasiwa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) UGM di bawah bimbingan dosen dr. Nur Arfian. Penelitian ini berhasil memperoleh sumber dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Zhafira mengatakan, pengembangan terapi ini berkaitan dengan maraknya hepatitis akut misterius pada anak-anak di awal tahun 2022 silam.

Ditambah tingginya prevalensi gagal hati di indonesia yang dapat terjadi dengan berbagai cara.

"Menurut data WHO tahun 2022, 10 persen anak-anak yang mengidap hepatitis misterius ini membutuhkan transplantasi hati yang bisa bekerja dengan baik," kata Zhafira kepada Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

Menurutnya, penelitian tentang regenerasi sel-sel hati setelah cedera penghentian darah masih sangat minim baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Baca juga: Mendikbud Ristek Sampaikan 2 Poin Utama Perubahan Jalur SNMPTN

Manfaatkan daun sirih untuk terapi transplatasi hati

Dewangga mengungkapkan, persoalan cedera setelah penghentian darah ini perlu lebih diperhatikan karena efeknya sangat signifikan terhadap keberhasilan fungsi organ. Padahal, prevalensi kematian akibat gagal hati masih sangat tinggi.

Dia memaparkan, pada tahun 2019, WHO menyebutkan bahwa gagal hati menjadi penyebab kematian 1 juta jiwa.

"Sebelumnya sudah ada penelitian tentang potensi sirih untuk melindungi hati dari kracunan logam, seperti kadmium," beber dia.

Tapi tentang keterkaitannya dengan penyembuhan setelah cedera transplantasi belum pernah dikaji sebelumnya. Sehingga hal ini menjadi topik penelitian para mahasiswa UGM.

Anisa menambahkan, dengan mengekstrak daun sirih menggunakan metode gelombang ultrasonik dapat mengeluarkan kandungan aktif bermanfaat dalam daun sirih.

Baca juga: Dukung Perubahan Jalur SBMPTN, Orangtua: Beban Belajar Siswa Berkurang

Daun sirih dapat menekan peradangan

Zat-zat ini dapat menurunkan aktivitas enzim-enzim jahat yang berperan dalam merusak sel-sel hati.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com