Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dunia Pendidikan Hadapi Derasnya Perubahan, Rektor Prasmul Kenalkan Konsep Fundamental Resetting

Kompas.com - 06/09/2022, 17:04 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Harris juga menyebutkan, karakter lain yang perlu dimiliki SDM saat ini adalah resiliensi. Dengan resiliensi, individu yang punya kelebihan dalam sensing, seizing, dan reconfiguring akan lebih mampu bertahan sekaligus bangkit lebih cepat serta pulih lebih kuat selama masa pandemi maupun pascapandemi.

“Berbagai kemampuan itu juga perlu diperkuat dengan keahlian berkolaborasi. Hal ini mutlak dibutuhkan dalam menghadapi turbulensi zaman, seperti pandemi,” sebutnya.

Sementara itu, Regional Managing Director PT Mayora Indah Tbk Maspiyono Handoyo mengatakan, penyiapan SDM dengan berbagai keahlian dan karakteristik tersebut tetap diperlukan kendati saat ini perekonomian domestik maupun global tengah mengalami perlambatan.

“Saat ini, perekrutan tenaga kerja baru mungkin berkurang akibat adanya perlambatan ekonomi pada masa pemulihan,” katanya.

Baca juga: Tips Karier Progresif Jadi Direktur di Usia Muda ala Alumnus Prasmul

Namun, kata Maspiyono, siklus tersebut pada akhirnya akan berakhir dan perekonomian akan kembali pulih dan bangkit.

“Dengan situasi tersebut, perusahaan pun nantinya akan kembali merekrut tenaga-tenaga kerja baru, seiring dengan pertumbuhan usaha,” ujarnya.

Kemampuan berwirausaha

Dalam situasi yang serba tak pasti tersebut, hal penting lain yang perlu dimiliki individu adalah keahlian dan kemampuan berwirausaha.

Wakil Ketua Umum Perdagangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Juan Permata mengatakan, keahlian berwirausaha tersebut menjadi relevan dalam situasi perlambatan ekonomi.

Pasalnya, situasi bisa berubah dengan cepat dan sektor usaha tertentu harus mengurangi jumlah karyawannya.

Baca juga: Ragam, Cara Sekolah Bisnis dan Ekonomi Prasmul Mengolah Rasa

“Individu dengan jiwa wirausaha dapat mencari peluang baru untuk bertahan di tengah gejolak perekonomian,” ungkapnya.

Bahkan, kata Juan, sosok dengan jiwa wirausaha bisa menjadi solusi karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk banyak orang. Hal ini juga akan sangat membantu mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

Perusahaan riset Kantar mencatat, 27 persen alumni Universitas Prasmul terjun menjadi wirausaha. Angka ini cenderung tinggi dibandingkan jumlah rata-rata alumni kampus di tingkat nasional.

Salah satu bentuk perubahan yang telah dilakukan Prasmul untuk terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman adalah dengan memperluas portofolio layanan ke bidang STEM atau sains, teknologi, engineering (rekayasa), dan matematika terapan.

“Alasan transformasi ini adalah munculnya peradaban dunia yang berlandaskan kepada bidang STEM yang kompleks dan kolaboratif,” kata Juan.

Baca juga: Berkat Passion Kuat di Bidang Marketing, Alumnus Prasmul Ini Jadi Incaran Banyak Startup

Saat ini, penguasaan bidang STEM mutlak diperlukan agar Indonesia bisa mendapatkan tempat terhormat di dunia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com