Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kelainan Irama Jantung dari Pakar UI Ini

Kompas.com - 06/09/2022, 16:06 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat harus mengenal lebih jauh penyakit atrial fibrilasi atau gangguan kelainan irama jantung.

Guru Besar Fakultas Kedokteran UI dan juga sebagai Tim Kardiologi Aritmia, Prof. Yoga Yuniadi menyatakan, penyakit atrial fibrilasi harus diwaspadai.

Baca juga: Mengenal SMA Pradita Dirgantara, Sekolah Terbaik Ke-3 di Indonesia

Itu karena dapat menyebabkan gagal jantung dan stroke.

"Orang normal tidak dapat mendengarkan denyut jantungnya untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung atau tidak, harus menggunakan alat teknologi FFR (Invasif Fractional Flow Reserve)," kata dia, seperti mengutip keterangannya dalam acara talkshow Siloam Hospitals TB Simatupang (SHTB).

Atrial fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang tidak teratur dan dapat menyebabkan gagal jantung dan stroke.

Atrial fibrilisasi juga bersifat incidental dan kadang-kadang bisa permanen.

Dokter Donny Yugo Hermanto menyampaikan, 1 dari 3 orang berisiko mendapatkan atrial fibrilasi sepanjang hidupnya terutama di atas usia 55 tahun.

"Di Indonesia dan India, sekitar 600-700 kasus orang dalam 100 ribu penduduk dan ini juga berakibat meningkatnya pembiayaan dan handicap kesehatan untuk penyakit ini," kata pria yang lulusan kedokteran dari UI ini.

Dokter Arwin Saleh Mangkuanom menambahkan, dalam melihat ganggunan iram jantung ini, maka bisa menggunakan teknologi FFR.

Baca juga: Berkaca Kasus Meninggalnya Santri Ponpes Gontor, Ini Respons Kemenag

"Alat itu adalah alat pemeriksaan pembuluh darah dengan memasukkan wire untuk menilai menilai aliran di pembuluh darah koroner," jelas pria yang juga lulusan kedokteran UI ini.

Sementara untuk penanganan gangguan aritmia dapat dilakukan di SHTB dengan alat-alat medis yang berteknologi tinggi melalui prosedur ablasi jantung dan cyro ablasi.

Asal tahu saja, Prof. Yoga bergabung di SHTB sejak Januari 2022.

"Hadirnya Prof. Yoga untuk melengkapi pakar ahli jantung di SHTB yang dengan total 17 spesialis," kata Direktur RS SHTB.

Biasanya ada 5 penyebab atrial fibrilasi, yakni:

  • Degeneratif.
  • Hipertensi.
  • Penyakit jantung.
  • Tiroid.
  • Gangguan tidur.

Baca juga: SMAK St. Louis 1 Jadi Sekolah Swasta Terbaik Indonesia, Ini Profilnya

Maka dari itu, 5 penyebab itu harus diantisipasi, agar tidak berbahaya bagi kesehatan kamu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com