Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asesmen Nasional 2022, Ini 9 Aspek Penilaian Survei Lingkungan Belajar

Kompas.com - 16/08/2022, 11:36 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2022 akan dimulai pada September sampai dengan November 2022.

Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar.

Dilansir dari laman Direktorat SMP Kemendikbudristek, Survei lingkungan belajar akan mengukur kualitas 9 aspek yang memengaruhi kualitas belajar peserta didik, mulai dari input dan proses belajar-mengajar di dalam kelas maupun di tingkat sekolah.

Baca juga: Apa itu Asesmen Nasional 2022, ANBK dan Bedanya dengan Ujian Nasional

1. Kualitas pembelajaran

Kualitas pembelajaran akan mengukur tingkat kualitas interaksi yang terjadi antara peserta didik, guru, dan juga materi pembelajaran yang dijelaskan oleh guru kepada peserta didik dalam proses pembelajaran.

Kualitas pembelajaran mencakup pengelolaan kelas, dukungan afektif, pembelajaran interaktif, dan penyesuaian cara mengajar sesuai dengan kemampuan peserta didik.

2. Praktik perbaikan pembelajaran oleh guru

Pembelajaran yang dilakukan juga perlu direfleksikan oleh guru. Dalam aspek ini dapat melalui belajar seputar pembelajaran, refleksi atas praktik pengajaran, serta penerapan praktik inovatif.

3. Kepemimpinan instruksional

Kepemimpinan instruksional di sini lebih kepada peran kepala sekolah dalam memimpin satuan pendidikan. Misalnya, kemampuan kepala sekolah untuk menyusun visi, misi, program, dan juga kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

Baca juga: Lulusan S1 Mau Jadi Guru? Kemendikbud Buka 40.000 Kuota Calon Guru di PPG

4. Iklim keamanan di sekolah

Satuan pendidikan seyogianya harus memberikan perlindungan dan rasa aman bagi seluruh warga sekolah, baik secara fisik dan juga psikologis.

Oleh karena itu, satuan pendidikan perlu memiliki pemahaman, program, serta menerapkan kebijakan terkait perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, dan narkoba.

5. Iklim kebinekaan di sekolah

Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman. Maka dari itu, satuan pendidikan perlu menghargai keragaman agama, sosial, budaya, dukungan kesetaraan hak sipil, dan komitmen kebangsaan.

6. Dukungan atas kesetaraan gender

Lingkungan di satuan pendidikan harus bisa berperilaku adil dan memberikan kesempatan yang bagi seluruh warga sekolah, baik laki-laki maupun perempuan, dalam menjalankan peran di lingkungan satuan pendidikan.

7. Iklim inklusivitas

Satuan pendidikan harus mampu mengedukasi pengetahuan, menerima, dan juga mendukung para peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus, serta murid cerdas istimewa ataupun bakat istimewa.

Baca juga: Super Indo Buka Lowongan Kerja Lulusan SMA-SMK, D3-S1, Segera Daftar

8. Dukungan partisipasi orang tua dan peserta didik

Seluruh elemen warga sekolah idealnya harus terlibat dalam setiap kegiatan dan juga program yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Maka dari itu, orang tua bisa ikut berpartisipasi dalam kepanitiaan kegiatan sekolah dan juga peserta didik bisa berperan serta dalam penyusunan program sekolah.

9. Latar belakang sosial-ekonomi peserta didik

Survei lingkungan belajar juga mencoba untuk memetakan latar belakang sosial-ekonomi peserta didik.

Kondisi sosial-ekonomi di sini terkait dengan mengakses dan juga memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat pendidikan orang tua dan juga fasilitas belajar yang tersedia di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com