Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2022, 10:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Rektor UPN "Veteran" Yogyakarta (UPN Jogja), Prof. Dr. M. Irhas Effendi, M.Si., menerima hibah satu unit alat pengolahan bioetanol dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Nantinya, alat tersebut akan dipergunakan untuk memproduksi bioetanol dalam skala pilot project. Tentu, bioetanol yang akan dikembangkan nantinya berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

Rektor UPN Jogja menyatakan rasa terima kasih karena Kementerian ESDM melakukan alih status penggunaan barang milik negara (BMN) kepada UPN “Veteran” Yogyakarta.

Baca juga: Begini Cara Dosen UPN Jogja Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan KWT di Sleman

Tentunya, teknologi penopang riset hingga peta jalan menurutnya saat ini sudah tersedia di UPN Jogja.

"Diharapkan riset ini bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas riset terkait energi dari hulu sampai ke hilir," ujarnya dikutip dari laman UPN Jogja, Selasa (16/8/2022).

"Hingga menghasilkan produk-produk yang bisa dikomersilkan," imbuhnya dalam acara serah terima yang dilakukan pada Senin (15/8/2022).

Bahan baku kemiri sunan dan sorgum manis

Sementara Kepala Pusat Pengelolaan BMN Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Sumartono mengatakan bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan bioetanol berasal dari kemiri sunan dan sorgum manis.

"Akan menjadi model pilot plant bioetanol tersebut," ucapnya.

Baca juga: Mahasiswa UPN Jogja Inovasi Penghemat Air untuk Rumah Tangga

Senada dengan Rektor UPN Jogja, menurutnya proyek ini nantinya akan menjangkau dari sisi hulu sampai ke hilir. Studi dan kajian sudah berhasil dilakukan, namun secara keekonomian belum bisa dikomersilkan.

Sehingga diharapkan pengembangan produk bioetanol ini bisa bermanfaat bagi peneliti, mahasiswa dan juga bermanfaat untuk masyarakat luas.

"Studi dan kajian sudah berhasil, namun belum ditemukan nilai ekonomis. Kemiri sunan dan sorgum manis diolah jadi bioetanol," terangnya.

Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UPN Jogja, Dr. Mahreni, MT., menjelaskan produk bioetanol yang masih bercampur dengan air bisa dimurnikan menjadi produk etanol.

Dia menjelaskan kemiri sunan bentuknya pohon memerlukan waktu bertahun-tahun untuk produksi, sehingga akhirnya diusulkan dengan sorgum manis.

ADapun etanol hasil pemurnian dari bioetanol memiliki banyak manfaat. Salah satunya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan industri dan lainnya.

Baca juga: Webinar UPN Jogja Kulik Pesan Citayam Fashion Week

"Banyak industri yang memerlukan etanol, misalnya industri parfum, untuk pelarut juga," tandas Mahreni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com