KOMPAS.com - Sejak 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim resmi mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN). Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2022 akan dimulai pada September sampai dengan November 2022.
Asesmen Nasional atau ANBK adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Iwan Syahril menerangkan sejumlah perbedaan antara Asesmen Nasional (ANBK) dengan Ujian Nasional (UNBK).
Dijelaskan, Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar.
Baca juga: Mendikbud Nadiem soal Pengganti UN 2021: Tidak Perlu Bimbel Khusus
Asesmen Nasional tidak menggantikan peran UN dalam mengevaluasi prestasi atau hasil belajar murid secara individual. Melainkan menggantikan peran UN sebagai sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan.
Mutu satuan pendidikan nantinya dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar yakni kemampuan literasi, numerasi, dan karakter, serta kualitas proses belajar mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Asesmen Nasional, dijelaskan Kemendikbud diperlukan untuk menilai efektivitas pembelajaran dan ketercapaian kurikulum pada satuan pendidikan. Dengan demikian, Asesmen Nasional tidak dirancang untuk menghakimi sekolah atau untuk melakukan pemeringkatan sekolah.
1. Jenjang penilaian
2. Level murid
Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Bantuan Kartu Indonesia Pintar SD-SMA 2022
3. Subjek murid
4. Tingkat jenis tes
5. Periode tes murid
6. Periode tes per murid
7. Moda pelaksanaan
Baca juga: Cara Daftar Bantuan Dana bagi Siswa SD-SMA Swasta Jakarta, hingga Rp 10 Juta
8. Metode penilaian
9. Spesifikasi minimal infra sekolah
Kepala Pusmendik, Asrijanty menyampaikan bahwa penilaian AN 2022 terdiri dari tiga komponen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), dan Survei Karakter.
Melansir laman Pusmendik Kemendikbudristek, berikut aspek penilaian Asesmen Nasional 2022:
AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Baca juga: Jelang Asesmen Nasional 2022, Link Latihan Soal dan Aspek Penilaian
AKM menanggapi kebutuhan global saat ini bahwa peserta didik diharapkan mampu beradaptasi dengan dunia yang cepat berubah dan berpartisipasi aktif di masyarakat. Oleh karena itu, peserta didik perlu menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Dua kemampuan yang menentukan kecakapan seseorang untuk belajar sepanjang hayat adalah kompetensi literasi membaca atau literasi matematika, yang sering disebut numerasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.