Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Undip: Ibu Menyusui Jangan Stres, Pengaruhi Produksi ASI

Kompas.com - 09/08/2022, 13:51 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat dianjurkan bagi bayi yang baru saja lahir hingga usia 2 tahun.

Menurut WHO, ASI merupakan nutrisi yang ideal untuk bayi. Karena sifat ASI yang aman, bersih dan mengandung antibodi.

Seperti DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin, protein, laktobasius, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk bayi.

Dokter Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro (RSND Undip) dr. Yetty Movieta Nency mengatakan, ASI memiliki nutrisi yang sempurna.

Sehingga penting bagi para ibu memberikan ASI dari awal untuk membentuk tubuh, intelektual, emosional, dan sosial yang bagus pada anak.

"Ibu, sejak ANC (Antenatal Care) harus sudah mempersiapkan ASI, guna mencegah berbagai kemungkinan sebelum bayi lahir," urai dr. Yetty seperti dikutip dari laman Undip, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Cerita Hasna, Jadi Mahasiswa Termuda ITS di Usia 15 Tahun

Yetty menerangkan, masa emas pertumbuhan anak pada usia 2-5 tahun. Sehingga harus dapat dimaksimalkan dengan pemberian ASI.

Komposisi ASI, lanjut Yetty, sudah sangat ideal dibanding dengan susu formula. ASI juga memiliki zat pertahanan yang menyebabkan bayi tidak mudah sakit. Pasalnya jika anak sering sakit akan menyebabkan kualitas hidup terganggu, karena harus berobat dan pengeluaran akan bertambah.

dr. Yetty menyebutkan beberapa manfaat ASI, yani anak dan ibu akan mempunyai bonding yang kuat dan pemberian ASI mempunyai efek kecerdasan jangka panjang.

Produksi ASI dipengaruhi hormon

Yetty menjabarkan, produksi ASI dipengaruhi oleh hormon, salah satunya hormon prolaktin dan oksitosin.

Baca juga: 6 Beasiswa S1-S3 Khusus bagi Kalangan Perempuan, Tertarik Daftar?

Hormon prolaktin akan diproduksi ketika ibu hamil, sedang hormon oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu.

"Jika ibu gembira, ASI akan keluar banyak. Sebaliknya, jika ibu stres, sedih, atau pun murung, maka ASI yang dikeluarkan sedikit," ungkap dia.

dr. Yetty berpesan agar keluarga dan lingkungan sekitar untuk mendukung ibu menyusui agar ibu selalu gembira. Jangan justru menyarankan susu formula untuk semisal ASI belum kunjung keluar.

"Jika ASI tidak keluar, bisa diupayakan dan diselesaikan dengan beragam solusi, bukan dengan mengganti ASI dengan susu formula. Jika menyerah untuk tidak memberikan ASI eksklusif itu sangat disayangkan karena hal ini merupakan anugerah dari Tuhan dimana saat hamil akan dibarengi dengan produksi ASI," papar Yetty.

Baca juga: Indomobil Finance Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1 Fresh Graduate

 

Selain itu, bagi ibu yang ASInya bisa keluar dengan lancar, menyusuilah sesering mungkin. Hal ini akan mengosongkan payudara sehingga akan ada sinyal dari hormon oksitosin untuk produksi lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com