Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan Universitas Arizona Ini Sebut Masalah Obesitas di Indonesia Sangat Serius

Kompas.com - 05/08/2022, 06:31 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Data jumlah kasus obesitas di Indonesia meningkat hingga 35,4 persen menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.

Angka ini terus meningkat dibandingkan Riskesdas 2007, di mana obesitas hanya di angka 19,1 persen.

Baca juga: Sosok Michael Agung, Lulus Kuliah dari ITB dengan Nilai IPK 3,99

Ini bisa jadi salah satu indikasi bahwa kesehatan masyarakat Indonesia terus menurun.

Salah satu faktor yang menyebabkan angka kegemukan di Indonesia meningkat dalam beberapa dekade terakhir adalah penerapan diet yang kurang tepat.

Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya mendapatkan nutrisi yang seimbang juga cukup rendah.

Adanya keadaan tersebut membuat Dien Limano yang merupakan lulusan University of Arizona ikut andil dalam menurunkan angka obesitas di Indonesia.

Dia menyebut, angka kasus obesitas di Indonesia sudah naik 2 kali lipat dalam dua dekade.

Saat ini, kata dia, 1 dari 3 orang di Indonesia mengalami obesitas. Artinya, tingkat kesehatan menurun cukup banyak.

"Selain itu obesitas juga meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, hingga diabetes," ungkap dia dalam keterangannya, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Kisah Haru Ibu Wakili Wisuda S1 di Unesa karena Anaknya Telah Tiada

Untuk menurunkan angka obesitas di Indonesia, Founder dari GGL (Gak Gendut Lagi) ini menggandeng Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Ketika itu terjadi, maka angka obesitas akan turun dan misi menyelamatkan 1 juta nyawa akan bisa diraih dengan baik.

Alasan menggandeng Puskesmas, sebut dia, karena paling dekat ke seluruh lapisan masyarakat.

Puskesmas juga bisa menyampaikan jika diet seimbang itu murah dan sederhana.

Dia menyebut, Puskesmas bersama GGL telah menjalankan program sehatkan indonesia dengan mengikuti lebih dari 350 tenaga kesehatan di 23 Puskesmas se-Indonesia.

"Ini biar mereka tahu diet yang tepat, agar bisa menguangi jumlah obesitas di masyarakat," jelas dia.

Targetnya, lanjut dia, dalam satu tahun bisa menjangkau lebih dari 200 Puskesmas. Jadi, program diet yang seimbang bisa diterapkan hingga ke lapisan masyarakat yang paling bawah.

Apalagi selama ini diet selalu identik dengan sesuatu yang ribet dan kadang mahal.

Baca juga: Kasus Meme Stupa Roy Suryo, Pakar Unair: Kebebasan Berekspresi yang Lewat Batas

"Jika ada kesempatan lagi kita bisa menjalin kerja sama dengan RS atau lembaga lainnya, baik swasta atau pemerintahan. Ini agar komunitas hidup sehat akan terus tumbuh dan obesitas bisa segera diatasi," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com