KOMPAS.com - Prof. Dr. Ahmad Taufiq, S.Pd., M.Si., dikukuhkan menjadi Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) bersama lima Profesor/Guru Besar lainnya, Kamis (30/6/2022).
Menariknya, Prof. Ahmad Taufiq yang meraih Profesor sejak 2021 dalam bidang Ilmu Fisika Material, FMIPA (UM) tersebut dianugerahi sebagai Profesor termuda di UM pada usia di bawah 40 tahun.
Bahkan ia termasuk dari sedikit Profesor muda di Indonesia, khususnya dalam bidang Ilmu Fisika.
Baca juga: Dosen UM Surabaya: Ini Makanan Pantangan Asam Urat dan Kolesterol
Selain itu, ia juga menjadi peneliti terbaik pertama di UM dan peneliti tiga besar terbaik Indonesia berdasarkan Science and Technology Index (SINTA).
Dalam acara pengukuhan Guru Besar UM, ia memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam, salah satunya pasir besi.
Oleh sebab itu, kekayaan tersebut harus disyukuri dan dikelola dengan baik. Pengelolaan ini harus dilakukan dengan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan nanosains dan nanoteknologi melalui fabrikasi nanomaterial dan pengembangan aplikasinya.
Dijelaskan, penggunaan pasir besi menjadi penting sebagai bahan baku alternatif pengganti bahan baku komersial yang selama ini lazim digunakan.
Oleh sebab itu, Prof. Ahmad Taufiq bersama tim risetnya mengembangkan inovasi baru melalui rekayasa fabrikasi nano-magnetik cair berbasis bahan alam Indonesia berupa pasir besi dan bahan alam lainnya.
Baca juga: Guru Besar IPB: Ini Manfaat Kedelai untuk Kesehatan
Tentunya, dari hasil riset tersebut, Prof. Ahmad Taufiq telah menghasilkan lebih dari 200 artikel internasional terindex Scopus/Web of Science serta sekitar 30 paten.
Bersama tim riset dan mahasiswa bimbingannya, ia juga beberapa kali meraih penghargaan nasional maupun internasional.
Adapun salah satu penghargaannya ada di Kategori Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi Bidang Kesehatan dan Obat dari Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional pada tahun 2020.
Prof. Taufiq juga menyampaikan bahwa hasil risetnya adalah buah dari dukungan banyak pihak khususnya bimbingan para guru dan kolaborasi dengan banyak kolega baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Seperti RIKEN Nishina Center dan Universitas Tokyo Jepang, SLRI Thailand, dan lain sebagainya.
"Doa dan dukungan orang tua dan keluarga, kerja keras para mahasiswa, serta kontribusi dari banyak pihak menjadi bagian sangat penting dalam mendukung keberhasilan riset dan publikasi ini," ujarnya dikutip dari laman UM, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Akademisi IPB Beberkan 7 Strategi Menabung bagi Generasi Sandwich
"Saya berharap semoga riset dan publikasi ini terus berkembang dan dapat memberi banyak manfaat, khususnya untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.