Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2022, 14:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, ada banyak jenis makanan yang dijual di pasaran. Karena itu, masyarakat harus bisa memilih makanan apa saja yang harus dikonsumsi.

Jika makan sembarangan, maka dapat mengakibatkan tubuh terkena penyakit. Salah satunya gout atau sering disebut penyakit asam urat.

Melansir laman resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Sabtu (5/3/2022), gout merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh kelebihan kadar asam urat di dalam tubuh.

Baca juga: 6 Tanda Kolesterol Tinggi Muncul di Kaki, Info Dosen UM Surabaya

Baik karena produksi berlebih, eliminasi atau pembuangan yang kurang, atau peningkatan asupan purin.

Menurut Ira Purnamasari, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, gout ditandai dengan inflamasi atau peradangan pada sendi yang menimbulkan rasa sangat nyeri.

Seperti rasa tertusuk di daerah lutut dan pergelangan kaki serta munculnya pembengkakan pada persendian, disertai dengan kadar asam urat yang tinggi di dalam darah.

"Senyawa urat bisa berasal dari purin yang terkandung dalam makanan. Banyaknya purin yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan naiknya kadar asam urat dalam darah," ujar Ira seperti dikutip dari laman UM Surabaya.

Makanan pantangan asam urat

Untuk itulah masyarakat harus bisa membatasi dalam mengonsumsi makanan. Ia menjelaskan beberapa jenis makanan yang mengandung tinggi purin.

1. Daging sapi termasuk organ dalam atau sering disebut jeroan, termasuk hati, usus, dan otak.

2. Makanan laut seperti telur ikan, ikan sarden, ikan kembung, ikan teri, kerang, kepiting, dan udang.

Baca juga: Ciri-ciri Kolesterol Tinggi dari Ners Unair

3. Daging bebek, daging burung, termasuk jeroannya.

4. Minuman yang mengandung soda dan alkohol dan sayuran seperti asparagus dan kacang polong.

Makanan pantangan kolesterol

Sedangkan hiperlipidemia atau yang sering disebut kondisi kolesterol tinggi adalah peningkatan kolesterol dan trigliserida dalam darah di atas normal.

Ira menegaskan kolesterol dibagi menjadi dua jenis yakni kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).

Hiperlipidemia sendiri disebabkan terlalu banyak kolesterol jahat dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan plak pada dinding pembuluh darah hingga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com