Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar IPB: Ini Manfaat Kedelai untuk Kesehatan

Kompas.com - 02/07/2022, 16:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata, kualitas kedelai lokal bisa menyamai kedelai impor. Sebab, kandungan gizi kedelai lokal tidak kalah luar biasa.

Menurut Guru Besar Ilmu Gizi IPB University, Prof. Evy Damayanthi, kualitas varietas kedelai lokal tidak kalah bersaing dengan kedelai impor.

Di Indonesia, sebanyak 50 persen dari konsumsi kedelai Indonesia sebagian besar diproduksi menjadi olahan tempe dan tahu.

Sedangkan olahan kedelai fermentasi seperti tempe ternyata meningkatkan ketersediaan biologis zat gizi dan menyebabkan tempe mengandung vitamin B12. Vitamin B12 ini biasanya tidak dapat ditemukan pada nabati lainnya dan hanya ditemukan pada daging.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Ini Makanan Pantangan Asam Urat dan Kolesterol

Dibandingkan kacang lainnya, kedelai lokal memiliki keunggulan yakni kandungan jenis asam lemak yang baik untuk kesehatan.

Manfaat kedelai untuk kesehatan

Kandungan gizi lainnya juga dapat bermanfaat untuk mencegah anemia, menurunkan hipertensi dan meningkatkan imunitas.

"Kandungan gizi pada hasil olahan kedelai cenderung masih tetap baik," ujar Prof. Evy seperti dikutip dari laman IPB University saat dirinya menghadiri Webinar Propaktani gelaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI, Kamis (30/06/2022).

Selain itu, kandungan gizi ini tergantung jenis olahannya karena cara mengolah dan sifat makanannya akan mempengaruhi kandungan gizi.

Menurutnya, komponen bioaktif isoflavon pada kedelai juga memiliki aktivitas fisiologis terkuat sebagai antioksidan. Kandungan isoflavon kedelai lokal Devon I dan Argomulyo lebih tinggi dibandingkan kedelai impor.

Baca juga: 6 Tips Menyimpan dan Mengonsumsi Buah-Sayur ala Dosen UGM

Antioksidan ini sangat baik untuk menangkal penyakit kronis. Berdasarkan hasil uji laboratorium, kapasitas antioksidan pada tempe kedelai lokal dan impor juga tidak berbeda.

Adapun manfaat kedelai bagi kesehatan dari berbagai studi epidemiologi dan eksperimental mengungkapkan bahwa kedelai baik untuk penyakit:

  • jantung koroner
  • obesitas
  • diabetes
  • kanker
  • hingga penyakit kronis lainnya

Ia menjelaskan, menurut studi observasi prospektif, sebanyak enam gram protein kedelai mampu menurunkan kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL), iskemik dan cerebrovascular.

Baca juga: Mahasiswa, Ini 4 Cara Mengatasi Jerawat dengan Bahan Alami

Sedangkan menurut studi meta analisis, 47 gram protein per hari mampu menurunkan profil lipid atau kolesterol hingga 9,3 persen.

Hal ini terjadi karena kandungan isoflavon dapat memperbaiki sirkulasi melalui pembesaran pembuluh darah. Tingkat konsumsi protein kedelai 25 gram per hari akan memberikan asupan isoflavon sebesar 37-62 miligram.

"Jika isoflavon dikonsumsi minimal 35 miligram per hari atau setara dengan tiga potong tempe ukuran sedang akan nyata perannya dalam menurunkan kadar lipid darah dengan berbagai macam masakan atau produk," imbuhnya.

Tak hanya itu saja, kedelai juga mengandung khasiat serupa dengan estrogen dalam diet fitoestrogen. Konsumsi kedelai juga berhubungan erat dengan interaksi mikrobiota dalam pencernaan.

Konsumsi kedelai dapat memberikan efek baik bagi kesehatan saluran pencernaan. Olahan kedelai juga dapat meningkatkan bakteri baik dan menekan bakteri jahat dalam pencernaan.

Baca juga: 6 Tanda Kolesterol Tinggi Muncul di Kaki, Info Dosen UM Surabaya

Tidak kalah penting, kedelai ternyata juga memiliki khasiat bagi kecantikan kulit. Sebab, efektivitas minyak kedelai telah terbukti sebagai agen anti penuaan. Penggunaan minyak kedelai dalam perawatan kulit menunjukkan perubahan kulit yang semakin baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com