Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2022, 12:28 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tuberkulosis atau TBC menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia.

Bahkan pada tahun 2018, 10 juta orang terserang penyakit ini, dan 1,5 juta kehilangan nyawa akibat penyakit ini.

Menurut World Health Organization (WHO), penyakit ini lebih sering ditemukan di negara-negara berkembang.

Di Indonesia, penyakit tuberkulosis (TBC) menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Baca juga: Auto2000 Buka Lowongan Kerja bagi S1 Semua Jurusan, Ayo Daftar

TBC serang paru-paru juga organ di luar paru-paru

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menemukan dan mengobati kasus TBC dengan cara melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun ini.

Salah satu dokter dari Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga (PLK Unair), Rima Dwi Yanantika mengatakan, TBC atau yang sering disebut orang awam sebagai flek paru adalah infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosa.

"Bakteri ini bisa menyerang paru-paru, juga organ di luar paru-paru. Penyakit yang ditimbulkan akibat bakteri yang menyerang paru-paru, disebut TBC paru," terang dr Rima seperti dikutip dari laman Unair, Selasa (5/7/2022).

Rima menjelaskan, ada 3 macam kondisi yang terjadi setelah bakteri menyerang paru-paru. Pertama, ketika bakteri menginfeksi, tapi kemudian mati karena sistem imun tubuh sedang baik.

Baca juga: Pakar IPB: Perlu Strategi dan Prioritas dalam Pemberian Vaksin PMK

Kedua, bakteri menginfeksi ketika sistem imun tubuh sedang baik, tapi bakteri tadi tidak mati, melainkan tidur, yang disebut dengan dorman.

Penyakitnya disebut sebagai TBC laten, yang dapat menjadi aktif ketika sistem imun melemah. Sehingga menjadi fokus pemerintah untuk ditangani lebih lanjut.

Kondisi terakhir adalah ketika bakteri menginfeksi tubuh dan berhasil mengakibatkan timbulnya gejala-gejala penyakit TBC aktif karena sistem imun tubuh yang melemah.

Gejala TBC

Rima menambahkan, gejala umum yang biasanya dimiliki oleh penderita TBC, yakni:

1. Batuk

"Namun, tidak semua gejala batuk dapat menjadi penyebab TBC. Untuk penyakit TBC, batuknya berbeda dengan batuk alergi, karena batuknya penderita TBC tidak sembuh selama lebih dari 7 hari sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dahak," ungkap Rima.

Baca juga: Unesa-Pemprov Kaltim Buka Beasiswa Full S1, Ada Uang Saku

2. Demam tidak terlalu tinggi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com