Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter Unair Ungkap 7 Gejala TBC dan Tahapan Pengobatannya

KOMPAS.com - Tuberkulosis atau TBC menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia.

Bahkan pada tahun 2018, 10 juta orang terserang penyakit ini, dan 1,5 juta kehilangan nyawa akibat penyakit ini.

Menurut World Health Organization (WHO), penyakit ini lebih sering ditemukan di negara-negara berkembang.

Di Indonesia, penyakit tuberkulosis (TBC) menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

TBC serang paru-paru juga organ di luar paru-paru

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menemukan dan mengobati kasus TBC dengan cara melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun ini.

Salah satu dokter dari Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga (PLK Unair), Rima Dwi Yanantika mengatakan, TBC atau yang sering disebut orang awam sebagai flek paru adalah infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosa.

"Bakteri ini bisa menyerang paru-paru, juga organ di luar paru-paru. Penyakit yang ditimbulkan akibat bakteri yang menyerang paru-paru, disebut TBC paru," terang dr Rima seperti dikutip dari laman Unair, Selasa (5/7/2022).

Rima menjelaskan, ada 3 macam kondisi yang terjadi setelah bakteri menyerang paru-paru. Pertama, ketika bakteri menginfeksi, tapi kemudian mati karena sistem imun tubuh sedang baik.

Kedua, bakteri menginfeksi ketika sistem imun tubuh sedang baik, tapi bakteri tadi tidak mati, melainkan tidur, yang disebut dengan dorman.

Penyakitnya disebut sebagai TBC laten, yang dapat menjadi aktif ketika sistem imun melemah. Sehingga menjadi fokus pemerintah untuk ditangani lebih lanjut.

Kondisi terakhir adalah ketika bakteri menginfeksi tubuh dan berhasil mengakibatkan timbulnya gejala-gejala penyakit TBC aktif karena sistem imun tubuh yang melemah.

Gejala TBC

Rima menambahkan, gejala umum yang biasanya dimiliki oleh penderita TBC, yakni:

1. Batuk

"Namun, tidak semua gejala batuk dapat menjadi penyebab TBC. Untuk penyakit TBC, batuknya berbeda dengan batuk alergi, karena batuknya penderita TBC tidak sembuh selama lebih dari 7 hari sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dahak," ungkap Rima.

2. Demam tidak terlalu tinggi

3. Badan berkeringat di malam hari

4. Sesak nafas

5. Mual

6. Tidak nafsu makan

7. Berat badan menurun

"Sebenarnya untuk gejala sesak nafas, mungkin sedikit mirip dengan penyakit asma, tapi mereka berbeda," imbuh Rima.

Segera periksa jika ada gejala

Rima mengungkapkan, penyakit asma disebabkan penyempitan saluran napas. Sedangkan TBC disebabkan bakteri. Keduanya sama-sama menimbulkan gejala sesak nafas.

Dalam pengobatannya sendiri, ada beberapa tahap yang dilakukan.

Mulai dari uji dahak dan TCM, pemberian obat dengan pemantauan oleh tenaga medis, pemantauan dahak secara berkala.

Rima memberi saran, jika ada gejala seperti di atas, segera lakukan pemeriksaan. Apabila dinyatakan menderita penyakit TBC, kemudian berobat, tapi belum ada perubahan, sebaiknya kontrol lagi sampai tuntas.

"Tetap patuh minum obat. Jangan berhenti sampai disitu saja," tutup Dokter Rima.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/07/05/122841471/dokter-unair-ungkap-7-gejala-tbc-dan-tahapan-pengobatannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke