Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Undip Ungkap 2 Penyebab Anak Pakai Kacamata

Kompas.com - 29/06/2022, 11:57 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemeriksaan mata sejak dini perlu dilakukan pada anak-anak. Di masa liburan seperti sekarang ini, orangtua bisa mengajak buah hatinya untuk melakukan pemeriksaan mata.

Pemeriksaan mata perlu dilakukan pasalnya anak zaman sekarang sudah banyak yang terpapar layar gadget.

Untuk mengetahui apakah anak mengalami gangguan kesehatan mata, ada baiknya orangtua membawa anak untuk memeriksakan kondisi matanya.

Kondisi mata yang kurang optimal pada anak dapat menghambat sisi akademis, sosial, dan hobi.

Baca juga: PAMA Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3-S1, Buruan Daftar

Pentingnya periksa mata sejak dini

Penglihatan memiliki peran penting dalam perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak-anak. Dokter Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro (RSND Undip) dr. Arnila Novitasari Saubig menekankan, pentingnya periksa mata sejak dini.

Menurutnya, momen liburan ini tepat bagi orangtua mengajak anaknya melakukan pemeriksaan mata.

"Ada baiknya, orangtua sedari dini melakukan pemeriksaan kesehatan mata anaknya," terang dr Arnila seperti dikutip dari laman Undip, Rabu (29/6/2022).

Menurutnya, menunda untuk melakukan pemeriksaan mata adalah hal yang fatal.

Seperti akar tanaman, jika saraf mata tidak diberi stimulasi dengan baik, maka pertumbuhan saraf bisa melambat atau bahkan berhenti.

"Dalam hal ini, kacamata merupakan suatu alat bantu untuk memaksimalkan fungsi penglihatan. Jika tidak diberi kacamata, nanti bisa terjadi mata malas dan mata juling," beber Arnila.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Duduk Terlalu Lama Picu Gangguan Kesehatan

Faktor penyebab anak pakai kacamata

Arnila mengungkapkan, ada beberapa faktor anak-anak bisa menggunakan kacamata, yakni:

1. Dipengaruhi oleh faktor genetik

Kesehatan mata juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Orangtua yang memakai kacamata, biasanya juga memiliki anak yang memakai kacamata.

2. Lifestyle

Selain genetik, ada pula pengaruh dari lifestyle, seperti kebiasaan bermain gawai yang nantinya dapat menurunkan fungsi penglihatan atau daya akomodasi mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com