Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Terbuka: Program MBKM Beri Banyak Manfaat bagi Mahasiswa

Kompas.com - 13/06/2022, 20:22 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Terbuka sebagai universitas negeri yang menerapkan sistem
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ) turut mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Kemendikbud Ristek.

Implementasi MBKM UT tergambar dalam gelar wicara yang ditayangkan Radio UT dan Youtube UT bertajuk "Implementasi MBKM di Universitas Terbuka" yang disiarkan pada 13 Juni 2022.

Talk show menghadirkan tiga narasumber yakni; Hendrikus Ivoni Bambang Prasetyo (Wakil Dekan Bidang Akademik FHISIP), Kurnia Endah Riana (Wakil Dekan Bidang Akademik FE), dan Ernik Yuliana (Wakil Dekan Bidang Akademik FST).

Program ini mengupas tuntas implementasi MBKM di UT, agar mahasiswa UT dapat mengambil manfaatnya mulai dari bagaimana belajar di luar program studi dan di luar kampus, proses transkrip dan pengambilan SKS, serta tata cara pendaftaran program MBKM.

Sebagai informasi, MBKM Kemendikbud Ristek merupakan program skema pembelajaran yang membebaskan mahasiswanya untuk mengembangkan potensi akademik dan akademik di luar kampus.

Dalam kesempatan konferensi pers, Mohammad Yunus Wakil Rektor UT menjelaskan, tidak hanya mahasiswa UT yang mendapat kesempatan belajar di kampus lain, mahasiswa perguruan tinggi lain pun  juga banyak yang mengambil mata kuliah di UT lewat program MBKM ini.

"Harapannya para mahasiswa memiliki peluang untuk mengenal bagaimana pembelajaran di kampus lain dan juga kelebihan atau keunggulan dosen di kampus lain," ungkap Mohammad Yunus.

"Ruang-ruang bagi mahasiswa untuk berkembang semakin terbuka lebar," tegasnya.

Baca juga: Unkris dan Usahid Sepakat Sinergikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Warek UT berharap, program MBKM akan membuat mahasiswa memiliki pengalaman dengan dunia luar baik dengan kampus lain, dunia industri, dan juga masyarakat.

"Itu pengalaman yang akan memperkaya dan membekali mahasiswa agar siap memasuki dunia kerja," tambah Mohammad Yunus.

 

Dari pertukaran mahasiswa hingga KKN tematik

Konferensi pers Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka di UT digelar di Universitas Terbuka pada 13 Juni 2022.DOK. KOMPASCOM/YOHANES ENGGAR Konferensi pers Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka di UT digelar di Universitas Terbuka pada 13 Juni 2022.

Ernik Yuliana (Wakil Dekan Bidang Akademik FST) mengungkapkan sekitar 1.000 mahasiswa UT mengambil program MBKM pertukaran pelajar dan sekitar 1.000 lebih mengambil program MBKM lain seperti Kampus Mengajar, Magang Industri, KKN Tematik atau Pembelajaran Mandiri.

Ernik menambahkan, di luar yang mengambil syarat 20 SKS program MBKM ada puluhan ribu mahasiswa UT berperan aktif dalam program MBKM secara parsial.

Kendala ini terjadi mengingat banyak mahasiswa UT yang sudah bekerja sehingga kesulitan dalam mengambil waktu penuh untuk program MBKM.

Kurnia Endah Riana (Wakil Dekan Bidang Akademik FE) menyampaikan, program MBKM menjadi nilai lebih yang memperkaya mahasiswa sehingga menyiapkan lulusan agar lebih siap dalam menghadapi dunia kerja.

Dalam kesempatan sama, Hendrikus Ivoni Bambang Prasetyo (Wakil Dekan Bidang Akademik FHISIP) mengungkapnya, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai LBH (lembaga bantuan hukum) agar mahasiswa mendapat kesempatan magang di beberapa LBH tersebut.

Baca juga: Dukung Kampus Merdeka, UT Optimalkan Rekognisi Pembelajaran Lampau

"Kami sangat mendukung MBKM karena memberi banyak manfaat bagi mahasiswa. Mereka harus menjaga nama baik UT, bagaimana pun ketika mahasia mengambil MBKM, mereka menjadi duta UT, mereka perlu menjaga nama UT," pesan Bambang Prasetyo.

Endah Riana menambahkan, "saya terus mendorong mahasiswa FE memanfaatkan program MBKM. Akan sangat berguna saat mahasiswa lulus, akan masuk dalam portofolio sehingga mereka punya selling point dibandingkan mahsiswa yang tidak mengambil MBKM."

"Banyak progam MBKM yang match dengan mahasiswa manajemen dan kebutuhan kerja nantinya. Mereka langsung diasah skill-mya. Tentunya perlu disesuaikan dengan waktu dan kurikulum program," tutup Ernik Yuliana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com