KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt.) Dirjen Diktiristek, Nizam mengatakan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) khususnya magang menjadi salah satu transformasi besar di dalam dunia pendidikan tinggi.
Program-program ini dinilainya bisa mendorong mahasiswa untuk mendapatkan kompetensi di luar dari program studi yang mahasiswa emban.
“Harapannya, mahasiswa mampu mengimplementasikan apa yang mereka dapat selama program MBKM berlangsung dan menjadi lulusan yang lebih siap dan handal dalam menyikapi dunia kerja ke depannya,” jelasnya dalam acara penandatanganan kerja sama terkait pembentukan Tim Project Management Office (PMO) Kampus Merdeka dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (2/3/2022) seperti dilansir dari laman Diktiristek.
Baca juga: Beasiswa Kursus Bahasa Mandarin 2022, Tunjangan Rp 12,8 Juta Per Bulan
Pembentukan Tim PMO Kampus Merdeka ini bertujuan untuk menyukseskan empat program unggulan (flagship) Kampus Merdeka pada tahun 2022.
Nizam menuturkan bahwa Presiden Jokowi sangat mengapresiasi program MBKM ini khususnya program magang karena ini merupakan program yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
Dari hasil survei, sekitar 90 persen mahasiswa puas dan sangat puas dan mereka merekomendasikan program ini untuk dilanjutkan ke adik-adik kelasnya.
“Hal ini menunjukkan bahwa program ini yang mereka butuhkan dan dengan orientasi kepada mahasiswa sehingga program ini adalah jalan untuk mengembangkan kompetensi anak-anak kita sehingga ikut membangun ekonomi baru yang lebih dinamis di sisi dunia kerja,” kata Nizam.
Ke depannya, lanjut Nizam, akan banyak profesi yang bersifat statis dapat mengalami destruksi besar oleh teknologi. Salah satu contohnya Artificial Intelligence yang dapat membantu di bidang kesehatan.
Baca juga: Mahasiswa Dapat Rp 9 Juta Per Semester, Ini Cara Daftar KJMU 2022
“Oleh karena itu, kita harus membekali mahasiswa dengan kompetensi yang sebelumnya kita tidak pernah pikirkan ke depannya akan menjadi kompetensi yang dibutuhkan. Dengan mengikuti program MBKM ini, mahasiswa dapat mengumpulkan portofolio yang kaya untuk kebutuhan kerja di masa depan,” tambahnya.
Kemendikbudristek menyediakan kuota sebanyak 50.000 mahasiswa untuk mengikuti Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) 2022.
Pembukaan pendaftaran MSIB terbagi atas dua gelombang yakni Januari-Juni 2022 dan Juli-Desember 2022.
Nizam mengatakan program MSIB ini untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja yang profesional.
Mahasiswa yang hendak lulus disediakan tempat untuk memasuki dunia kariernya, dimana diberikan program pengembangan soft skill oleh pusat karier.
Baca juga: Kemendikbud Buka Lowongan Kerja Magang 2022, Cek 6 Posisi dan Syarat
Mobility Awards (IISMA) 2021 memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar negeri selama satu semester.
Di tahun 2022 membuka kuota sebanyak 1.000 mahasiswa dan akan dilaksanakan di bulan Agustus dengan periode pendaftaran pada 1-31 Maret 2022.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.