Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unpad: Etnomatematika Membuat Belajar Matematika Lebih Asyik

Kompas.com - 13/06/2022, 13:30 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Penerapan kearifan lokal pada pelajaran matematika dinilai bisa mempermudah proses belajar mengajar.

Hal tersebut dipaparkan Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Prof. Budi Nurani Ruchjana. Ia mengatakan matematika bisa diajarkan dengan mudah kepada siswa melalui penerapan kearifan lokal di masyarakat.

Dengan begitu, matematika bisa menjadi bidang ilmu yang tak lagi dianggap sulit dan membosankan oleh siswa.

Prof. Budi mengatakan, metode yang bisa mengakomodasi hal tersebut adalah etnomatematika.

Baca juga: KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN-PTS 2022 Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus

Ia menjelaskan, etnomatematika merupakan kajian yang mengaitkan hubungan antara matematika dan budaya. Konsep ini dinilai lebih mudah diterapkan untuk pengajaran matematika kepada siswa.

“Biasanya (materi) yang susah diajarkan kalau menggunakan pendekatan secara budaya itu lebih mudah,” ungkap Prof. Budi saat menjadi pembicara pada Keurseus Budaya Sunda “Etnomatematika dina Budaya Sunda” yang digelar Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad secara virtual, Rabu (8/6/2022), seperti dikutip dari laman Unpad.

Prof. Budi menjelaskan, penerapan etnomatematika dalam pelajaran sekolah bisa menggunakan metode menyenangkan, antara lain mengenalkan sifat bangunan datar, pengukuran waktu, faktor hingga operasi angka melalui permainan tradisional, hingga pengenalan bidang simetris melalui tari tradisional.

Dengan melakukan pengajaran melalui permainan tradisional, “ketakutan” akan pelajaran matematika menjadi hilang.

Untuk itu, etnomatematika sangat potensial untuk diaplikasikan dalam aktivitas belajar mengajar.

Baca juga: Lulusan S1 Mau Jadi Guru? Daftar Pendidikan Profesi Guru Kemendikbud 2022

“Kalau sekarang siswa ditanya, ‘pelajaran apa yang paling sulit?’ biasanya jawabannya matematika. Mungkin karena harus menghafal rumus, tidak mengerti konsep. Kalau sambil bermain, anak akan suka,” paparnya.

Meski begitu, ia menyebut etnomatematika sendiri bukanlah kajian baru dalam bidang matematika.

Konsep ini menjadi salah satu kompetensi tambahan dalam klasifikasi ilmu matematika di dunia. Di Indonesia sendiri, telah banyak telah dan penelitian yang mengangkat mengenai etnomatematika.

Prof. Budi mengatakan, melalui etnomatematika, pengajaran matematika diharapkan dapat optimal diajarkan kepada pelajar maupun masyarakat.

Masyarakat pun menjadi lebih mengenal berbagai warisan kebudayaan yang berkaitan erat dengan matematika.

Di Jawa Barat sendiri, banyak istilah dan simbol yang menjadi alat ukur matematika dalam masyarakat Sunda.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 di Malaysia 2022, Tunjangan Rp 5 Juta Per Bulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com