Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UII Beri Klarifikasi atas Pemberitaan Mengenai Tiket Borobudur Naik

Kompas.com - 12/06/2022, 17:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), Iwan Awaluddin Yusuf, PhD., memberikan klarifikasi atas artikel yang diberitakan Kompas.com.

Pada artikel berjudul Marah Tiket Borobudur Naik? Dosen UII: Baca Berita Jangan Setengah-setengah yang tayang pada Sabtu (11/6/2022), Dosen UII Iwan Awaluddin memberikan penjelasan yang sebenarnya.

Menurutnya, dia merasa keberatan dengan artikel tersebut. Sebab, informasi itu kurang tepat. Maka dia memberikan klarifikasi kepada pengelola akun resmi Instagram UII yang membuat postingan awal di akun resmi Instagram UII.

Sedang yang kedua klarifikasi kepada wartawan Kompas.com yang menulis berita berdasarkan atau merujuk dari postingan awal Instagram UII https://www.instagram.com/p/CelUCjdFZeW/?igshid=MDJmNzVkMjY=

Iwan Awaluddin Yusuf memberikan klarifikasi, bahwa dirinya tidak pernah ada wawancara/konfirmasi/verifikasi atau pertanyaan dari pengelola akun IG UII atau Kompas.com tentang pendapat dirinya mengenai kenaikan tiket Borobudur.

Baca juga: Siswa, Yuk Intip 10 Negara yang Sudah Bebas Masker

Selain itu, dia juga tidak pernah memberikan statemen tentang persoalan tiket Borobudur di media atau forum manapun.

Hanya saja, admin Instagram UII mengaitkan isu Candi Borobudur dengan perlunya literasi informasi di era pandemi (dari tulisan Iwan di salah satu media massa) untuk mendukung stand point angle "jangan baca setengah-setengah".

Sehingga menjadikan informasi di IG UII bias karena pendapat Iwan dalam persoalan lain dijadikan penguat untuk mendukung opini/stand point admin UII tentang Borobudur.

Tentunya, ada persoalan pengutipan yang tidak tepat dari pemikiran pentingnya literasi informasi di masa pandemi, yang kemudian digabungkan dengan hal lain yang berbeda konteksnya (Borobudur) oleh admin IG UII.

"Sebagai akademisi, jika saya diminta pendapat tentang Borobudur, pasti saya akan melihat dua sisi, baik pro maupun kontra terhadap wacana dan kebijakan tersebut. Karena penolakan maupun dukungan punya basis argumen masing-masing," terang Iwan Awaluddin saat memberikan klarifikasinya kepada Kompas.com, Minggu (12/6/2022).

Poin pokok tentang disinformasi sebenarnya bagi dia tidak keliru. Hanya saja, dari berita ini menunjukkan sikap dia seolah mendukung total kenaikan tiket Borobudur.

Menurutnya, tradisi mengutip postingan-postingan di media sosial dari akun resmi lembaga sudah menjadi hal biasa dan dimaklumi dalam praktik jurnalistik di era digital saat ini, namun penarikan kesimpulan berita Kompas.com dinilai menghasilkan jumping conclusion.

Selain itu, penggabungan dua informasi di akun IG UII menjadikan seolah-olah Iwan menjadi sumber informasi, yakni:

1. Dalam hal mendukung kenaikan tiket masuk ke Borobudur.

2. Pihak yang tidak setuju dinilai kurang tuntas membaca informasi secara utuh.

"Padahal sekali lagi pendapat asli saya berbicara tentang hal lain, yakni perlunya membaca informasi tidak setengah-setengah di tengah-tengah pandemi," tegasnya.

Baca juga: Peduli Pembangunan Berkelanjutan, UII Masuk THE Impact Rankings 2022

Jadi, menurut Iwan, ada kesalahan teknis dalam memodifikasi penggunaan istilah oleh akun IG UII tentang infodemik.

Sebab di artikel asli Iwan, infodemik itu hanya dipakai untuk konteks disinformasi di masa pandemi. Bukan "di masa digitalisasi".

Hal itu sebagaimana dalam postingan di akun IG UII (postingan halaman 4/4).

Tangkapan layar informasi dari akun Instagram UII. Hanya saja kini sudah dihapus postingannya dari akun Instagram UII.Tangkapan layar informasi dari IG UII Tangkapan layar informasi dari akun Instagram UII. Hanya saja kini sudah dihapus postingannya dari akun Instagram UII.

Hanya saja, kini postingan IG UII dari tautan https://www.instagram.com/p/CelUCjdFZeW/?igshid=MDJmNzVkMjY= telah dihapus oleh admin IG UII.

Iwan berharap, klarifikasi ini bisa menjadi bahan koreksi bagi akun Instagram @uiiyogyakarta serta Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com