Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Berbahan Bakar Kimia Inovasi Mahasiswa UPN Jogja Raih Prestasi Internasional

Kompas.com - 09/06/2022, 13:01 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pada ajang Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC) 2022, mobil berbahan bakar kimia inovasi mahasiswa Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta (UPN Jogja) meraih prestasi.

Yakni berhasil meraih Top 7 Race dan Most Favorite Video Profile. ICRCC 2022 sendiri adalah salah satu ajang internasional terbesar dan merupakan kompetisi tahunan yang digelar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Melansir laman UPN Jogja, Rabu (8/6/2022), tim Antasari UPN Jogja terdiri dari Zaki Hasan Nur Rohman sebagai ketua tim, dan anggota lainnya yakni M. Agung Izzulhaq, Rafi Sianjanna Putra, Alnamas Yoga Saputra, Thalita Qothrunnada Imani, dan Puput Yugiani.

Baca juga: Mahasiswa UPN Jogja Inovasi Limbah Ikan untuk Budidaya Hidroponik

Pada kompetisi tersebut, para peserta yang terdiri atas mahasiswa diharuskan mendesain dan merancang sebuah mobil yang memanfaatkan reaksi kimia untuk bergerak sesuai jarak yang ditentukan (tanpa melewati batas dan tetap bergerak pada garis lurus) sambil membawa beban tertentu.

Tujuan dari kompetisi tersebut adalah untuk menunjukkan kemampuan dan mengontrol suatu reaksi kimia serta menjaga keseimbangan beban sehingga dapat berjalan lurus di titik yang dimaksudkan.

Race Competition pada karya peserta dilaksanakan pada 29 Mei 2022 sedangkan Awarding dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2022.

Bahan kimia tidak berbahaya

Pada kompetisi tersebut, Tim Antasari menciptakan sebuah mobil yang diberi nama Antasari Kairos.

Zaki Hasan Nur Rohman selaku ketua tim menjelaskan, Antasari Kairos merupakan mobil generasi ke-5 dari tim Antasari dimana mobil tersebut menggunakan sistem pressure gas dan bahan kimia yang tidak berbahaya.

Baca juga: Di IISMA 2022, 4 Mahasiswa UPN Jogja Lolos Seleksi

"Dari sistem pressure gas tersebut yang dikombinasikan dengan rangkaian mobil kimia dapat menjalankan mobil kimia sesuai jarak yang ditentukan," ujarnya dikutip dari laman UPN Jogja.

Hasilnya, tim antasari berhasil menempati posisi Top 7 Race dengan perolehan score 94,28 persen. Mereka menempatai urutan 7 dari 23 tim yang lolos ke final.

Bukan hanya itu, tim Antasari juga memperoleh penghargaan Most Favorite Video Profile atas perolehan like terbanyak di Youtube.

Sementara Dosen Pembimbing Tim Antasari, Aditya Kurniawan, M.T., menyatakan bangga atas prestasi yang diraih tim Antasari.

"Tentu kami cukup bangga dengan prestasi yang diraih. Apalagi untuk finalist skornya cukup ketat dengan skor tim Antasari yakni 94,28 persen. Jadi walaupun belum meraih hasil juara pertama, kami cukup bangga karena dapat berkompetisi dengan tim dari kampus lain," terangnya.

Namun, karena kategori perlombaan tidak hanya dari aspek teknisnya (Chem-e-car), pihaknya masih berkesempatan untuk mendapatkan hasil Most Favorite Video Profile.

Tentu untuk ke depannya, prestasi dari tim masih perlu ditingkatkan sehingga bisa memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

Sedang Zaki juga mencerita tantangan berat yang mereka lewati untuk mempersiapkan kompetisi tersebut.

"Tantangan terberat kami adalah keterbatasan dana. Dengan dana yang terbatas kami memiliki ruang gerak yang relatif kecil untuk riset bahan bakar lebih baik dari yang kami gunakan seperti sel volta dan yang lain," ungkapnya.

Baca juga: UPN Jogja Buka Seleksi Mandiri, Ada Jalur Bela Negara

Zaki kemudian menyampaikan harapannya untuk tim ke depannya. Ia berharap agar pencapaian saat ini tidak berhenti sampai disitu saja dan terus berjuang untuk menjadi juara di kompetisi tahun depan ataupun kompetisi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com