KOMPAS.com - Saat ini, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tengah gencar untuk menuju world class university (WCU) atau universitas kelas dunia. Karena itu, dibutuhkan berbagai upaya.
Salah satunya riset dan publikasi internasional terus ditingkatkan dan kerja sama dengan lembaga luar negeri diperkuat.
Terkait hal itu, Unesa menggelar webinar bertajuk ‘Partnership Beyond the Nation to Support World Class University’ bersama pakar luar negeri secara hybrid.
Baca juga: Unesa Wacanakan Program Kuliah Fast Track S1-S2
Salah satu narasumber, David Ouchterlonie Associate Director, Global Engagement, University of Nottingham, UK menjelaskan beberapa hal.
Yakni universitas harus berpikir, bertindak dan berinovasi secara lokal sekaligus melintasi batas negara dan budaya.
Selain itu, juga dituntut untuk beradaptasi serta mempromosikan pengembangan pola pikir global sebagai bagian integral dari pengalaman bersama mahasiswa maupun dosen lintas perguruan tinggi.
Kampus khususnya dalam kerja sama internasional perlu membangun kesadaran dan keterbukaan terhadap keragaman budaya dengan penyediaan infrastruktur digital dan fisik, bimbingan, dan lingkungan kerja serta pembelajaran budaya untuk memungkinkan mahasiswa.
"Juga melatih fleksibilitas dan emosional atau kecerdasan budaya dengan kemampuan intelektual yang kuat," ujarnya dikutip dari laman Unesa, Selasa (7/6/2022).
Untuk menuju ke sana, David mengatakan ada aksi prioritas yang dibutuhkan.
1. Pengalaman internasional
Aksi yang bisa dilakukan yaitu, mengembangkan program sambutan global untuk mahasiswa yang menggambarkan perspektif internasional yang unik dari perguruan tinggi dan diartikulasikan pola pikir Global.
Baca juga: Evaluasi UTBK 2022 Unesa Gelombang 1, Peserta Terlambat hingga Berkaos Oblong
Selain itu, membangun keterampilan global untuk mendorong kolaborasi antar-struktur dan batas-batas budaya. Mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kinerja dan efektivitas global.
"Bangun infrastruktur untuk menghubungkan dosen dan mahasiswa di setiap kampus global untuk mendorong pertukaran profesional dan budaya," terangnya.
2. Kemitraan internasional
Pada aspek ini, aksi yang perlu diprioritaskan yaitu membangun infrastruktur digital untuk memfasilitasi data dan menciptakan mekanisme pelaporan informasi manajemen yang menyediakan data.