Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teladan Buya Maarif Menjiwai Angkat Sumpah Prodi Keperawatan UMJ 2022

Kompas.com - 31/05/2022, 21:03 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Lulusan Program Studi Profesi Ners Tahun Akademik 2021-2022 di TMII, Jakarta (31/5/2022) bagi 92 lulusannya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Prodi Profesi Ners FIK UMJ, Fitrian Rayasari mengungkapkan, tingkat kelulusan pihaknya selalu mencapai di atas 95 persen dan sering mendapat penghargaan karena menjadi kampus dengan tingkat lulusan tertinggi di Indonesia.

Hal ini kembali ditegaskan Dekan FIK UMJ, Miciko Umeda yang mengungkapkan lulusan profesi ners FIK UMJ Angkatan 2021-2022 mencapai 97 persen.

"Lulusan kami sangat diakui di tataran rumah sakit dan masyarakat dengan kompetensi kemampuan yang diharapkan. Lulusan FIK UMJ memiliki nilai lebih, yakni kemampuan memberikan informasi dan komunikasi secara keagamaan," ungkap Miciko.

Rektor UMJ Ma'mun Murod dalam sambutannya menjelaskan teologi yang menjadi dasar gerakan Muhammadiyah.

"Teologi yang Muhammadiyah ajarkan adalah memberi bukan menerima. Dalam konteks pendidikan, Muhammadiyah penuh dengan ketulusan untuk membangun bangsa," kata Rektor UMJ.

Menurutnya, visi mencerdaskan kehidupan bangsa adalah wilayah negara, bukan Muhammadiyah. Namun teologi yang dimiliki Muhammadiyah, mendorong Muhammadiyah hadir di manapun.

"Kehadiran Muhammadiyah bukan dalam konteks kepentingan melainkan kemanusiaan. Cukup banyak pembelajaran yang diberikan Muhammadiyah pada bangsa ini," ujar Ma'mun.

Teladan Buya Syafi'i Ma'arif

Ia menyampaikan, jumlah perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah-Aisyiyah sebanyak 172 tersebar di seluruh Indonesia. Lebih lanjut Ma'mun mengajak para lulusan mengikut teladan guru bangsa, yakni Buya Syafi'i Ma'arif yang wafat pada 27 Mei 2022.

Baca juga: Fakultas Kedokteran I3L Integrasikan VR dan Metaverse dalam Pembelajaran

"Saudara adalah bagian dari kerja kemanusiaan Muhammadiyah. Kerja sebagai perawat harus mengedepankan prinsip keadilan. Adil terhadap diri sendiri, keluarga, pasien. Orientasi muhammadiyah bukan profit," tegas Ma'mun.

Kualitas dan kompetensi ners lulusan FIK UMJ dikonfirmasi Kolonel Corps Keperawatan Marinir, Didin Syaefudin, Kepala Bidang Perawatan RSPAD yang turut hadir dalam prosesi angkat sumpah.

“Kami menjalin kerja sama dengan UMJ khususnya Fakultas Ilmu Keperawatan. Kami tetap ingin perawat-perawat kami dididik menjadi perawat profesional di FIK UMJ,” kata Didin.

Didin juga mengatakan, lulusan UMJ rata-rata memiliki kompetensi yang baik. Hal tersebut dinilai dari kinerja lulusan UMJ di lapangan.

“Kalau dinilai dengan angka, lulusan UMJ nilainya 8.5 sampai 9.5. Lulusan UMJ itu berkompeten, bisa dilihat dari bagaimana mereka melaksanakan tugas. Hampir tidak ada keluhan dari user,” ungkap Didin.

Kompetensi ners yang lahir dari FIK UMJ juga diakui Ns. H. Maryanto, Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia DKI Jakarta, yang hadir sekaligus memimpin prosesi angkat sumpah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com