Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Futuremakers, Upaya Mendorong Ekonomi Kaum Muda dan Perempuan

Kompas.com - 30/05/2022, 20:30 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Guna mendukung upaya peningkatan kondisi ekonomi kaum muda dan perempuan, program Futuremakers kembali diluncurkan, Rabu (25/5/2022). Kali ini, Futuremakers menyasar kaum muda dan perempuan di Nusa Tenggara Timur.

Secara lebih detail, program Futuremakers merupakan sebuah inisiatif global Standard Chartered untuk mengatasi ketidaksetaraan dengan mempromosikan perekonomian inklusif.

Futuremakers mendukung kaum muda yang kurang beruntung, terutama anak perempuan dan orang-orang dengan gangguan penglihatan, untuk mempelajari keterampilan baru dan meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau memulai bisnis mereka sendiri.

Di Indonesia, program ini berupaya untuk mendukung 400 peserta kaum muda, termasuk 240 orang perempuan dan 100 penyandang disabilitas.

Baca juga: Mahasiswa Butuh Modal Usaha? Ini Syarat Dapat Dana hingga Rp 20 Juta

Di Indonesia sendiri, Futuremakers pertama kali diluncurkan pada tahun 2019, dan hingga kini telah mendukung lebih dari 1.000 penerima manfaat lewat berbagai ragam inisiatif seperti Goal, Youth to Work dan Entrepreneur. Melalui program Futuremakers, kaum muda diharapkan memiliki kemampuan ekonomi yang komperhensif untuk terus berdaya dan melanjutkan kehidupan secara bermakna.

Bekerja sama dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), pogram senilai USD 300.000 (Rp 4,3 miliar) tersebut didanai oleh Standard Chartered Foundation yang direncanakan berlangsung hingga tahun 2023.

Peserta program Futuremakers akan menjalani pelatihan dan pendampingan bisnis mikro berbasis pasar di sektor kerajinan berupa anyaman ramah lingkungan. Selanjutnya, sebanyak 200 orang muda dari Kota dan Kabupaten Kupang diharapkan dapat membuka usaha di sektor kerajinan yang ramah lingkungan, seperti bisnis anyaman bambu atau tanaman Purun yang biasa ditemukan di dekat rawa.

Teknik bisnis ramah lingkungan diajarkan kepada peserta melalui kemitraan dengan Du Anyam yang bergerak di bidang kriya ramah lingkungan, organisasi Persani NTT, dan organisasi disabilitas lainnya di NTT. Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan keahlian bekerja serta kondisi ekonomi kaum muda di NTT.

Baca juga: Pelatihan Karya Perempuan Dibuka, Wadah Perempuan Belajar Kelola UMKM

Kehadiran program Futuremakers tentunya disambut baik oleh Pemerintah Provinsi NTT. Gubernur NTT Viktor Laiskodat menyampaikan bahwa program Futuremakers yang digagas oleh Standard Chartered dan Plan Indonesia dapat menjadi alternatif penghasilan baru bagi kaum muda NTT.

“Pemerintah Provinsi NTT mendorong penuh upaya Standard Chartered dan Plan Indonesia dalam hal pemberdayaan ekonomi kaum muda. Kami berharap program ini dapat menjadi bagian dari upaya kolektif untuk menurunkan angka pengangguran terbuka di NTT yang mencapai 3,30 persen pada 2022," ujar Viktor.

Diana Mudadalam, Head of Corporate Affairs, Brand & Marketing, Indonesia & ASEAN Markets (AU, BN, PH), Standard Chartered mengatakan, melalui fokus pada Lifting Participation, Standard Chartered secara global berupaya untuk meningkatkan taraf kehidupan satu miliar orang dan komunitas mereka dengan memaksimalkan potensi keuangan perempuan dan usaha-usaha kecil di pasar-pasar inti di mana kami beroperasi.

“Upaya ini kami realisasikan khususnya di Indonesia antara lain lewat beragam program-program Futuremakers yang telah berlangsung sejak tahun 2019,” tuturnya.

Baca juga: 11 Ide Bisnis untuk Mahasiswa, Tambah Uang Saku hingga Pengalaman

Sementara itu, Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia, usai peluncuran Futuremakers di Kupang, berharap program ini bisa menjadi solusi ekonomi yang inklusif bagi kaum muda di Nusa Tenggara Timur.

“Para peserta Futuremakers juga diharapkan bisa menjadi contoh praktik bisnis ramah lingkungan yang tetap menguntungkan kaum muda di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com