Oleh: Niskala H. Utami
KOMPAS.com - Di tengah era digital saat ini, menyebarkan informasi dan menjadi sumber berita merupakan perkara yang mudah. Hanya sejauh menekan layar gawai, setiap orang bisa disebut sebagai “jurnalis”.
Tak heran, semakin banyak clickbait dan misinformation yang terkadang membuat sulit bagi kita untuk membedakan antara fakta dan pernyataan berlebihan.
Pertanyaan yang muncul kemudian: Apa Makna Jurnalisme yang Kredibel?
Pada Jumat 13 Mei 2022 lalu, Managing Editor Kompas.com Johanes Heru Margianto diundang Universitas Muhammadiyah Malang untuk menyampaikan materi “Penulisan Jurnalistik”.
Ia memulai pelatihan dengan bertanya, “apa itu jurnalisme?”. Pertanyaan sederhana, namun tidak semudah itu dalam memaknainya.
Setiap penulis akan memikirkan topik yang akan ditulis. Seorang jurnalis akan mempertimbangkan adanya 10 nilai berita: faktual, magnitude, dampak, proximity, unik, prominence, human interest, konflik, kejutan, dan informatif bagi khalayak.
Poin-poin tersebut dapat digunakan jurnalis untuk menentukan jika sebuah kejadian layak dibagikan ke audiens mereka.
Setelah menentukan topik, seorang jurnalis harus menetapkan gaya penyampainnya. Jurnalisme ada berbagai gaya: hard news, feature, dan opinion.
Ketika hard news menuntut ketat suara objektif dan sepenuhnya berdasarkan fakta, maka feature boleh menulis lebih "santai" dan emosional namun tetap bersikap netral.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.