Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Unair: Mau Tambal Gigi? Kenali Dulu Bahan yang Digunakan

Kompas.com - 14/05/2022, 11:57 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Agar gigi tetap sehat memerlukan perawatan rutin. Tidak hanya rajin menggosok gigi, rutin datang ke dokter gigi juga sangat dianjurkan.

Tidak hanya berperan untuk mengunyah makanan yang menjadi asupan nutrisi bagi tubuh, gigi juga memegang peran penting dari segi estetika.

Gigi tidak dirawat akan rentan rusak hingga akhirnya menimbulkan rasa sakit yang sangat mengganggu.

Salah satu tindakan yang biasa dilakukan dokter pada gigi berlubang adalah dengan menambal gigi pasien.

Baca juga: BPK Penabur Jakarta Buka Lowongan Kerja Guru dan Staf bagi S1/S2

Karies jadi salah satu penyebab sakit gigi

Namun masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan tindakan tambal gigi. Menurut dokter Universitas Airlangga (Unair) drg. Astrid Ratnaningrum, penyebab sakit gigi secara umum adalah adanya karies (lubang).

Menurutnya, lubang pada gigi membiarkan rangsangan seperti tekanan saat mengunyah, sisa makanan, hingga udara langsung masuk menyentuh saraf.

Penyebab ini yang akhirnya mengakibatkan rasa berdenyut pada gigi, bahkan pada gigi tambalan sekalipun.

"Gigi berlubang ini belum tentu bentuknya seperti kawah. Bisa saja warna gigi yang menghitam. Hal ini karena mahkota gigi tidak ternutrisi. Meskipun sudah gosok gigi, tetap disarankan untuk periksa ke dokter gigi," jelas Astrid seperti dikutip dari laman Unair, Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Mahasiswa, Ini Lho 5 Jenis Chipset pada Smartphone

Jangan ke dokter gigi ketika rasa sakit memuncak

Dia menerangkan, tujuan dari tambal gigi ini adalah menutup lubang yang ada dalam gigi karena karies.

Tambal gigi juga dapat memperbaiki kerusakan lain seperti patah, kelainan jaringan keras, atau lapisan gigi yang tidak terbentuk sempurna.

Selain itu, tambalan gigi penting untuk mengembalikan keindahan gigi dan tentunya meredakan rasa sakit.

Praktisi di Pusat Layanan Kesehatan (PLK) Unair ini menyarankan, kepada masyarakat untuk tidak datang ke dokter gigi ketika rasa sakit memuncak.

Akibat sifatnya yang akumulatif, sakit gigi tersebut harus diberikan perawatan yang berkesinambungan agar sembuh total. Astrid menganjurkan agar masyarakat untuk senantiasa kontrol ke dokter gigi tiap enam bulan sekali demi mengurangi fatalitas sakit gigi.

Baca juga: SKB 4 Menteri Terbaru: Kantin dan Kegiatan Ekstrakurikuler Diizinkan

Jenis tambalan gigi

Alumnus Unair ini menyampaikan, ada beberapa jenis tambalan gigi yang terdiri dari tambalan langsung (direct) dan tidak langsung (indirect).

Tambalan langsung berarti menambahkan bahan tambalan langsung di atas gigi. Sementara tambalan tidak langsung berarti tambalan akan dibuat terlebih dahulu di laboratorium untuk kemudian dipasang di gigi. Bahan dari tambalan gigi ini juga beragam jenis serta harganya.

Astrid menambahkan, secara umum, jenis tambalan gigi dapat meliputi bahan ionomer kaca, amalgam, komposit, hingga porselen dan logam.

Meski pasien dapat memilih, tetapi dokter gigi akan menganjurkan terlebih dahulu pilihan bahan yang bagus untuk tambalan gigi tertentu.

Baca juga: SKB 4 Menteri Terbaru: PTM 100 Persen bisa Dihentikan karena Hal Ini

Hal ini mengingat tiap bahan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

"Kalau ionomer kaca itu biasanya bagus untuk anak-anak karena menghasilkan fluoride yang memperkuat gigi. Sementara untuk bahan komposit, yang secara estetika lebih bagus, harganya juga lebih mahal," tandas Astrid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com