Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Ini 3 Keunggulan Kurikulum Merdeka bagi Sekolah, Guru, dan Murid, Apa Saja?

Kompas.com - 18/02/2022, 15:33 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

“Bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melakukan transformasi sesuai dengan kecepatan yang diinginkan, dapat memilih menerapkan Kurikulum Merdeka,” ujar Nadiem.

Baca juga: 3 Implementasi Kurikulum Merdeka yang Pro Siswa, Apa Saja?

Menurutnya, tidak akan ada transformasi sekolah jika kepala sekolah dan guru-gurunya merasa terpaksa untuk berubah. Kunci perubahan kurikulum adalah kepala sekolah dan guru memilih untuk perubahan tersebut.

Antusiasme guru dan murid

Sebelum resmi diluncurkan, Kurikulum Merdeka dikenal sebagai Kurikulum Prototipe dan sudah diuji coba di 2.500 sekolah penggerak pada Tahun Ajaran 2021/2022.

Para guru yang menerapkan Kurikulum Merdeka pun merasakan perubahan dalam mengajar para murid. Salah satunya adalah guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Temanggung, Jawa Tengah, Joko Prasetyo. Ia mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka membuat guru merasa dihargai dalam proses dan pencapaian siswa dalam belajar.

“Guru lebih fleksibel untuk berkreasi dalam mengajar,” ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakan Stevani Anggia Putri, guru Sekolah Dasar (SD) Negeri 005 Sekupang, Kota Batam. Menurutnya, asesmen pembelajaran Kurikulum Merdeka cukup efektif untuk membantu memetakan kebutuhan siswa. Sebagai guru, ia dapat menyusun metode serta strategi pembelajaran yang sesuai minat dan profil siswa.

Baca juga: Kurikulum Merdeka, Mendikbud Ristek: Alat Atasi Krisis Pembelajaran

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga dilengkapi pembelajaran kolaboratif berbentuk proyek yang bertujuan untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila melalui pengalaman belajar.

Kurikulum Merdeka juga telah diterapkan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Batu Merah Ambon, Maluku. Kepala Sekolah SLBN Batu Merah Padil Sarip Mako mengatakan bahwa dengan menerapkan Kurikulum Prototipe, sekolahnya dapat mengembangkan karakter Profil Pelajar Pancasila sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

“Dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek, memberikan kesempatan kepada siswa lebih percaya diri untuk belajar melalui pengamatan, seperti bekerja sama dan toleransi antar-sesama dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,” tutur Padil.

Tak hanya pihak guru, peserta didik pun turut menyambut baik penerapan Kurikulum Merdeka. Siswa kelas 10 SMA Muhammadiyah 4 Depok, Jawa Barat, Khairunnisa Illona Yulianto, misalnya, menyebut bahwa Kurikulum Merdeka dapat membantunya dalam memilih pelajaran yang sesuai dengan minatnya.

Baca juga: Minta Guru Tak Khawatir Soal Kurikulum Merdeka, Pimpinan Komisi X Sebut Sudah Dijamin Mendikbud

“Menurut saya, itu bagus karena siswa tidak dipaksa untuk memahami pelajaran yang tidak diminati,” tutur Khairunnisa seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

Ia pun berharap, kurikulum baru itu bisa membantu dirinya dan siswa lain untuk menemukan keahlian serta bakat masing-masing. Dengan begitu, peserta didik dapat meraih apa yang diinginkan tanpa rasa takut untuk mencoba serta fokus dengan apa yang disukai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com