Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UB Beri Tips untuk Orangtua dan Siswa Saat Jalani PTM 50 Persen

Kompas.com - 18/02/2022, 14:36 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen dari kuota satu kelas terutama untuk wilayah yang sedang berstatus PPKM level 2.

Sementara daerah PPKM Level 1, 3 dan 4 tetap mengikuti ketentuan SKB 4 menteri.

Baca juga: UB: Kuota SNMPTN Berkurang, Seleksi Mandiri Lebih Banyak

Kembali berubahnya kebijakan PTM ini diprediksi Dosen Psikologi Universitas Brawijaya (UB) akan menimbulkan perasaan ketidakpastian kepada anak.

"Mereka kan termasuk baru memulai adaptasi dari rumah ke sekolah sekarang di rumah lagi. Tentu hal ini membuat anak anak akan merasa tidak pasti. Kita saja yang dewasa kadang merasa tidak pasti perasaannya tidak senang juga," ucap dia melansir laman UB, Jumat (18/2/2022).

Potensi kondisi ini membuat Ari Pratiwi memberikan empat tips yang bisa dipakai orangtua dan anak agar PTM 50 persen ini dapat berjalan dengan lancar pertama sikap fleksibel.

Ari Pratiwi menyarankan orangtua melakukan sikap yang fleksibel kepada anak, karena kebijakan seperti PTM ini bisa berubah setiap saat.

"Orangtua mengajarkan sikap fleksibel sebab kalau kaku malah membuat anak stres di rumah, perilaku mereka tidak terkendali dan jika direspon negatif oleh orang tua malah akan membuat konflik," ujar dia.

Sikap fleksibel ini, sebut dia, akan membuat anak siap dalam kondisi apapun kebijakan PTM yang akan dilakukan.

Kedua pahami mood anak. Orangtua wajib memahami perasaan anak, karena ada potensi anak sudah semangat, tapi ternyata mereka waktunya belajar di rumah.

Atau sebaliknya, seharusnya belajar di sekolah justru mereka malas untuk ke sekolah.

Baca juga: Pakar Kesehatan UGM: Paparan Sinar Matahari Pengaruhi Suasana Hati

"Ini perlu orangtua memahami perasaan, misalnya bilang lagi semangat ya ke sekolah, tapi sayang kita sekarang belajar di rumah dulu ya," jelas dia.

Ketiga atur waktu dan jalankan dengan konsisten.

Ari menyarankan orangtua perlu membuat aturan meski anak belajar di rumah. Namun, perilakunya sama dengan ketika belajar di sekolah, salah satunya tetap bangun pagi.

"Harus konsisten meski di rumah harus tetap bangun pagi. Jangan sampai tidak teratur, ritmenya sama konsisten, meski di rumah ya tetap pagi sehingga ritmenya terjaga," kata Ari.

Orangtua, lanjut Ari Pratiwi, juga perlu membuat catatan kapan sang anak belajar di sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com