Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Anak dengan Kelainan Disgrafia, Mahasiswa UNY Gagas Aplikasi Ini

Kompas.com - 31/01/2022, 14:31 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Orangtua harus mendampingi anak-anak dalam tumbuh kembangnya. Pasalnya tidak menutup kemungkinan seorang anak mengalami gangguan atau kelainan dalam tumbuh kembangnya.

Jika orangtua bisa mendeteksi sejak awal, tentu langkah pengobatan juga bisa dilakukan segera mungkin.

Salah satu kelainan yang bisa terjadi pada anak adalah disgrafia. Disgrafia berbeda dengan disleksia. Disgrafia merupakan salah satu kesulitan belajar yang ditandai dengan adanya kesulitan dalam mengungkapkan pemikiran dalam komposisi tulisan.

Biasanya, istilah disgrafia digunakan untuk mendiskripsikan tulisan tangan yang sangat buruk.

Baca juga: Hanya Ada di 4 Kampus, Kenali Prodi Sastra Jerman dan Prospek Kerjanya

Disgrafia biasa terjadi pada anak usia 6 tahun

Anak-anak yang memiliki kelainan disgrafia bisa terlihat dengan gejala seperti menulis dengan sangat pelan, hasil tulisan bisa jadi sangat tak terbaca. Selain itu, anak dengan disgrafia juga mungkin melakukan banyak kesalahan ejaan karena ketidakmampuannya untuk memadukan bunyi dan huruf.

Disgrafia biasanya terjadi saat anak pertama kali berinteraksi dengan huruf, yaitu ketika anak berumur sekitar 6 tahun atau dapat dikatakan ketika anak duduk di bangku sekolah dasar.

Mahasiswa program studi teknologi informasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang aplikasi inovasi edukasi digital yang dapat membantu anak disgrafia supaya dapat menulis.

Aplikasi tersebut diberi nama Edugraph (Education for Dysgraphia) yang digagas oleh Alim Tegar Wicaksono, Ikhwan Inzaghi Siswanto dan Maria Bernadetha Charlotta Wonda Tiala. Menurut Alim Tegar Wicaksono gangguan belajar disgrafia ini jika dibiarkan terus menerus akan mempengaruhi proses edukasi.

"Padahal edukasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan fondasi yang akan membentuk dan mengembangkan tiap-tiap individu," ujar Tegar seperti dikutip dari laman resmi UNY, Senin (31/1/2022).

Baca juga: 7 Perguruan Tinggi Swasta di Pulau Jawa Ini Bisa Jadi Pilihan

Terutama pada aspek-aspek knowledge, skills, values, morals, beliefs dan habits sehingga akan mempengaruhi perkembangan masa depan individu tersebut.

Anak disgrafia ini, lanjut Tegar, membutuhkan metode khusus seperti remidi yaitu merupakan proses usaha atau perbaikan. Tutor yang merupakan proses pengajaran pada bidang yang terhambat.

Kompensasi yaitu pemberian bantuan jika terdapat kesulitan, kemampuan dasar menulis seperti bagaimana cara mengepalkan tangan, menggerakkan pergelangan, siku, dan lain sebagainya serta strategi tertentu yang perlu dirumuskan untuk dapat memenuhi kebutuhan anak disgrafia.

Baca juga: Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Siswa Yuk Coba

 

Cara kerja aplikasi Edugraph

Ikhwan Inzaghi Siswanto menambahkan, dalam aplikasi Edugraph siswa diajak menonton video senam motorik. Kemudian melihat tabel dan animasi penulisan sekaligus mendengarkan pengucapan huruf angka dan simbol.

Selanjutnya siswa diminta menulis huruf angka dan simbol dengan kanvas, alat tulis dan kamera. Setelah selesai siswa dapat melihat peringkatnya.

Maria Bernadetha Charlotta Wonda Tiala menjelaskan, Edugraph menggunakan OCR yaitu Optical Character Recognition, sebuah jenis software dengan fungsi untuk "membaca" atau mengekstrak teks dari hasil scan dokumen ketik atau tulisan tangan tanpa perlu mengetik atau memasukkan teks secara manual.

"Sedangkan materi pembelajaran utamanya meliputi tes menulis serta gamifikasi sebagai metode instruksional menghibur yang memungkinkan untuk melakukan pengulangan di lingkungan yang menyenangkan bagi siswa," beber dia.

Baca juga: Pakar Undip: Kenali Tanda Depresi pada Anak Saat Ikuti PTM Terbatas

Karya ini berhasil meraih Juara 2 Divisi Materi Digital Pendidikan pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2021 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com