Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Dosen SBM ITB Masuk Daftar Peneliti Teratas Dunia 2022

Kompas.com - 19/01/2022, 15:59 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Sebanyak 16 dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) masuk ke dalam daftar peneliti teratas dunia bidang bisnis dan manajemen berdasarkan penilaian AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index) 2022.

Penilaian tersebut dibuat berdasarkan produktivitas dan efektivitas kerja peneliti dalam lima tahun terakhir.

Total peneliti dunia pada bidang bisnis dan manajemen yang masuk dalam AD Scientific Index sebanyak 22.015 orang dari 132 negara di 3.514 universitas.

The AD Scientific Index merupakan sistem analisa dan pemeringkatan berdasarkan performa ilmu pengetahuan yang diproduksi peneliti.

Baca juga: Beasiswa Penuh S2 ke Taiwan 2022, Tunjangan Rp 7,8 Juta Per Bulan

Sementara, dilansir dari laman SBM ITB, nama-nama dosen SBM ITB yang masuk dalam jajaran peneliti teratas dunia antara lain:

  • Togar M. Simatupang
  • Wawan Dhewanto
  • Conrad William Watson
  • Bambang Rudito
  • Prawira Fajarinda Belgiawan
  • Deddy Priatmodjo Koesrindartoto
  • Dermawan Wibisono
  • Raden Aswin Rahadi
  • Yos Sunitiyoso
  • Donald Crestofel Lantu
  • Gatot Yudoko.
  • Dwi Larso
  • Mustika Sufiati Purwanegara
  • Santi Novani
  • Melia Famiola
  • Utomo Sarjono Putro.

Seorang peneliti harus memproduksi banyak publikasi ilmiah berupa jurnal dan buku dan pemikirannya dikutip dalam banyak penelitian untuk bisa masuk dalam AD Scientific Index.

Baca juga: Jurusan Kuliah S1 UGM yang Terakreditasi Internasional

Paten yang dihasilkan peneliti juga menjadi indikator penilaian. Indikator itu bisa ditinjau dalam Google Scholar, Scopus, Publons, Google Scholar dan laman ilmu pengetahuan lain. Nilai publikasi dari masing-masing sumber tersebut berbeda-beda.

Memiliki banyak publikasi mengindikasikan peneliti tersebut produktif. Salah seorang peneliti Togar M. Simatupang mengatakan Indonesia memiliki banyak persoalan di bidang bisnis dan manajemen.

Hal itu terjadi karena Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Sehingga persoalan-persoalan yang ada sangat rumit dan otentik.

Karena itu, dia tertantang untuk produktif melakukan penelitian tentang masalah bisnis dan manajemen.

Togar merasa bangga penelitiannya berhasil menjadi referensi internasional dalam penyelesaian masalah bisnis dan manajemen.

Salah satu penelitiannya yang banyak menjadi referensi dunia yakni terkait model kolaborasi dalam rantai pasok.

Peneliti dari Belanda, Thailand dan beberapa negara lain menjadikan hasil penelitiannya sebagai referensi dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Baca juga: ITB Ciptakan Bensin dari Minyak Kelapa Sawit, Sukses Uji Coba

Faktor lain yang mendorongnya produktif meneliti yakni keinginan untuk berkontribusi bagi Indonesia.

“Kita (peneliti) harus berkontribusi untuk Indonesia. Hasil universitas itu kan dua, lulusan dan ilmu pengetahuan,” ucap Togar.

Togar mengapresiasi rangking yang dilakukan AD Scientific Index. Dia menilai, hal ini bisa memotivasi peneliti lain untuk berkarya di tingkat nasional dan menyelesaikan persoalan negara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com