Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim UMM Ciptakan Permainan untuk Terapi Anak Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 29/12/2021, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada satu inovasi untuk membantu perkembangan daya ingat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang diciptakan Tim dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Alat stimulasi terapi M&G dibuat untuk melatih ingatan anak-anak yang mengalami down syndrome.

Satria Filalli selaku ketua tim menjelaskan bahwa gagasan M&G ini berupa alat terapi dan aplikasi, yang bertujuan untuk membantu terapi anak berkebutuhan khusus. Lebih spesifik yakni pada anak down syndrome.

Baca juga: Psikolog Cikal: Deteksi Anak Berkebutuhan Khusus Sebelum Usia 2 Tahun

Menurutnya, selama ini alat terapi bagi anak berkebutuhan khusus terutama di Sekolah Luar Biasa (SLB) masih minim.

“Kami melihat minimnya alat terapi bagi anak berkebutuhan khusus. Hal inilah yang mengawali ide kami untuk membantu terapi anak down syndrome melalui alat terapi dan aplikasi M&G,” ujarnya, dilansir dari laman UMM.

Alat terapi M&G bagi anak berkebutuhan khusus. DOK. UMM Alat terapi M&G bagi anak berkebutuhan khusus.

Satria memaparkan bahwa alat terapi M&G ini dilengkapi dengan komponen UNO R3 dan RFID Reader. Keduanya memiliki cara kerja untuk menampilkan gambar hewan lengkap dengan suaranya.

Baca juga: Akademisi Unair: Ini Cara Merawat Gigi bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Alat ini, bisa bekerja otomatis dengan kartu yang saat ditempelkan akan langsung bekerja. Sistem serupa juga disematkan dalam aplikasinya namun lebih mudah karena hanya menggunakan gawai.

“Memang ada sedikit perbedaan khususnya dari segi tampilan 3D. Penggunaan di aplikasi cenderung menampilkan gambar dan grafis yang lebih bagus,” tambahnya.

Aplikasi ini juga membantu untuk menstimulasikan ingatan jangka pendek melalui siaran gambar dan suara hewan.

Mengingat anak down syndrome yang memiliki ingatan jangka pendek yang kurang serta mudah lupa. Dengan menggunakan alat dan aplikasi ini, mereka akan distimulasi secara berulang sehingga membentuk ingatan jangka panjang yang baik.

Satria mengatakan, temuan mereka sebetulnya sudah memenangkan Gold Medal di ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiade (I2ASPO) kategori Research On Children With Special Needs. Judul penemuan mereka, adalah Match & Growth: Study Process for Children with Down Syndrome.

Baca juga: Psikolog: Cara Merancang Program Belajar Anak Berkebutuhan Khusus

Ia mengerjakan temuan ini bersama rekannya yang berasal dari lintas jurusan. Yakni Dicky Marcellino Akbar dari jurusan Teknik Elektro, Moh Miftachul Fadhli daei jurusan Akuntansi, Retno Muji Rahayu dari jurusan Ilmu Teknologi Pangan dan Daininggis Restu Ilahi dari jurusan Teknik Sipil.

Kelima mahasiswa itu tergabung dalam satu tim yang sama-sama berasal dari UKM Forum Diskusi Ilmiah (FDI) UMM.

Ia mengatakan, selama lomba mereka sempat mengalami kendala yaitu kesulitan mencari anak down sydrome sebagai subjek yang akan diteliti.

Namun, saat ini pihaknya terus memproses terapi anak berkebutuhan khusus, baik itu di SLB maupun tempat lainnya.

“Kami berharap alat ini benar-benar bisa diimplementasikan secara luas oleh pihak SLB maupun masyarakat luas.” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Edu
15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

Edu
Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Edu
Gelar 'Mini Workshop', Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan 'Customer Experience'

Gelar "Mini Workshop", Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan "Customer Experience"

Edu
Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Edu
7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

Edu
11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

Edu
UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

Edu
PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

Edu
Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Edu
Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Edu
20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

Edu
Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Edu
LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

Edu
BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com