Peluang bisnis lewat sektor riil dari margin keuntungan. Ketika berbisnis, lakukanlah bisnis yang membuat bisnis tersebut dapat dijual kembali.
Bila kita memiliki bisnis yang menghasilkan, maka sempurnakanlah bisnis tersebut dengan sistem yang baik. Mengapa?
Karena sistem yang baik dapat diduplikasi sehingga memungkinkan untuk menarik kerja sama dengan pihak lan. Kerja sama tersebut akan memunculkan pendapatan pasif (passive income) agar kita tidak harus aktif mengurus bisnis ini seumur hidup.
Baca juga: Webinar Unpar: Praktisi Bagikan Tips Investasi Saham bagi Pemula
Peluang mendapatkan uang dari hak kekayaan intelektual (HAKI). Saat ini, HAKI dapat diklaim dalam bentuk aset digital. Seiring berjalannya waktu, HAKI yang baik bisa menjadi sangat mahal harganya.
Contoh-contoh paling umum dari HAKI adalah menulis buku, menciptakan lagu, membuat tokoh karakter, dan beberapa pekerjaan seni lainnya. HAKI sangat menarik karena tidak hanya meningkatkan aset dan pendapatan seseorang saja. Namun juga meningkatkan ketenaran dan status sosial.
Untuk memiliki HAKI, mulailah dengan menekuni hal yang disukai atau hobi kita serta membagikannya di media sosial untuk mempermudah mendapatkan aset digital.
Kemudian investasi surat utang atau obligasi. Pada instrumen obligasi, pihak yang berutang wajib melakukan pembayaran utang pokoknya beserta bunganya. Harga obligasi bisa saja naik dan turun, akan tetapi tidak sebanyak saham, mekanisme perubahan harga obligasi dipengaruhi oleh laju bunga obligasi dan suku bunga acuan.
Jika kita melakukan investasi pada obligasi, pendapatan kita akan bertambah melalui bunga yang dibayarkan.
Obligasi dibagi menjadi dua yakni pemerintah dan swasta. Perlu diperhatikan apabila ingin berinvestasi obligasi di swasta adalah nilai dari perusahaannya.
Semakin buruk nilai suatu perusahaan, maka bunga yang diberikan bisa lebih tinggi, tetapi potensi gagal bayar juga semakin tinggi.
Selain berinvestasi pada sektor riil melalui HAKI atau berbisnis dan berinvestasi pada saham serta obligasi, ada cara lain yang dilakukan beberapa orang untuk mendapatkan pemasukan pasif, yakni dengan menyewakan properti.
Nilai dari properti pada dasarnya selalu naik dari waktu ke waktu sehingga berinvestasi pada penyewaan properti cukup menjanjikan. Karena investasi pada properti harus produktif memberikan arus uang tanpa kehilangan asetnya, maka penyewaan pun menjadi jawabannya. Perhatikan persentase hasil sewa pada setiap properti.
Karena setiap properti memiliki persentase hasil sewa yang berbeda-beda. Contohnya properti tanah kosong hanya memiliki 0,5 hingga 3 persen hasil sewa. Lain lagi dengan rumah sewa yang angkanya lebih besar dibandingkan tanah kosong saja, dapat memiliki persentase 3-5 persen hasil sewa.
Setelah mengetahui cara-cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pemasukan pasif, kini mari berbicara mengenai kiat mengatur keuangan secara mudah. Ada tiga prinsip untuk menjadi kaya:
Baca juga: Tips Cerdas Pilih Investasi untuk Pemula, Mahasiswa Bisa Coba
Usahakan, alokasikan seluruh selisih dari pengeluaran bulanan untuk berinvestasi. Pos investasi memang tidak melihat besar kecilnya uang karena semakin kecil nilai investasi, semakin sering dan disiplin untuk terus berinvestasi.