Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

Langkah-langkah Membuat Uang Bekerja untuk Kita

Kompas.com - 21/12/2021, 08:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menyimpan uang lewat pemasukan aktif tidak akan membuat harta menjadi berkembang. Pemasukan aktif lama-lama akan habis karena kebutuhan sehari-hari dan harga bahan pokok yang semakin lama semakin mahal.

Namun jangan khawatir, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menjadikan pemasukan aktif sebagai sarana penambah uang sehingga kita dapat mengelola dana tersebut menjadi pemasukan pasif.

Ada dua cara untuk menjadikan pemasukan aktif sebagai sarana penambah uang: sektor riil dan pasar modal. Sektor riil yang paling terlihat adalah apabila seseorang memiliki HAKI (hak kekayaan intelektual) lewat penulisan buku, paten, dan lainnya.

Kemudian memulai usaha kecil-kecilan dengan membuka warung, ikut agen asuransi, arisan, dan lain-lain juga merupakan contoh sektor riil.

Uang terus berputar untuk mencari uang lainnya. Jika sektor riil membutuhkan tenaga lebih dalam mengerjakannya, maka pasar modal tidak begitu membutuhkan tenaga sebesar sektor riil.

Bagaimana cara mencari uang di pasar modal? Ada beberapa cara yang dapat diikuti yakni investasi saham dan surat utang.

Mari membahas investasi aset dan sektor riil terlebih dahulu.

1. Saham

Saham adalah sebagian kecil dari seluruh nilai aset suatu perusahaan. Mulailah berinvestasi saham sedini mungkin karena saham memiliki nilai yang berubah-ubah setiap harinya.

Baca juga: Rangkul ITS, OJK Ajak Mahasiswa Tingkatkan Literasi Keuangan Digital

Setidaknya, seorang investor berinvestasi pada saham selama lima hingga sepuluh tahun agar keuntungannya bisa maksimal. Sebelum bisa memiliki saham, buka rekening saham melalui sekuritas atau broker.

Siapkan pula alokasi dana untuk disetor atau dibelikan saham setiap bulannya jika memakai strategi dollar cost averaging (DCA). Ingat, dalam investasi saham, belilah perusahaan yang mempunyai rekam jejak dan manajemen yang bagus serta rutin membagikan dividen (keuntungan) kepada para investornya.

2. Reksa Dana

Reksa dana merupakan produk turunan dari instrumen investasi. Berbeda dengan saham yang kita sebagai pemilik yang mengendalikan, reksa dana dikendalikan oleh manajer investasi untuk membantu kita dalam mengelola dana yang kita investasikan.

Kini, reksa dana dapat dibeli melalui bank, lokapasar, sekuritas, maupun ke manajer investasi langsung. Dalam berinvestasi di reksa dana, perhatikan lembar fakta pendanaan (fund fact sheet) dan prospektus yang dimiliki oleh setiap reksa dana. Jangan lupa juga untuk memerhatikan tren reksa dana di masa lampau untuk dapat memperkirakan performanya di masa depan.

Reksa dana sendiri memang tidak perlu terlalu memakan waktu investor untuk menganalisa banyak hal. Hanya, perlu disesuaikan dengan profil risikonya masing-masing, sehingga bisa memilih untuk berinvestasi di reksa dana jenis pasar uang, obligasi, indeks, atau saham.

3. Trading

Trading yang memiliki berbagai macam jenis seperti saham, option, ETF (exchange traded fund), dan CFD (contract for difference). Namun, trading yang cukup terkenal di Indonesia adalah trading forex atau jual-beli valuta asing yang uangnya tidak pernah kita sentuh.

Trading forex menjadi suatu hal yang sering dianggap menyebabkan kerugian. Padahal, bukan forex-nya yang bermasalah, tetapi trader yang salah perhitungan. Trading tidak dapat dimulai dengan modal yang kecil sehingga langkah-langkah trader awal sering kali melesat.

4. Bisnis

Peluang bisnis lewat sektor riil dari margin keuntungan. Ketika berbisnis, lakukanlah bisnis yang membuat bisnis tersebut dapat dijual kembali.

Bila kita memiliki bisnis yang menghasilkan, maka sempurnakanlah bisnis tersebut dengan sistem yang baik. Mengapa?

Karena sistem yang baik dapat diduplikasi sehingga memungkinkan untuk menarik kerja sama dengan pihak lan. Kerja sama tersebut akan memunculkan pendapatan pasif (passive income) agar kita tidak harus aktif mengurus bisnis ini seumur hidup.

Baca juga: Webinar Unpar: Praktisi Bagikan Tips Investasi Saham bagi Pemula

5. HAKI

Peluang mendapatkan uang dari hak kekayaan intelektual (HAKI). Saat ini, HAKI dapat diklaim dalam bentuk aset digital. Seiring berjalannya waktu, HAKI yang baik bisa menjadi sangat mahal harganya.

Contoh-contoh paling umum dari HAKI adalah menulis buku, menciptakan lagu, membuat tokoh karakter, dan beberapa pekerjaan seni lainnya. HAKI sangat menarik karena tidak hanya meningkatkan aset dan pendapatan seseorang saja. Namun juga meningkatkan ketenaran dan status sosial.

Untuk memiliki HAKI, mulailah dengan menekuni hal yang disukai atau hobi kita serta membagikannya di media sosial untuk mempermudah mendapatkan aset digital.

Kemudian investasi surat utang atau obligasi. Pada instrumen obligasi, pihak yang berutang wajib melakukan pembayaran utang pokoknya beserta bunganya. Harga obligasi bisa saja naik dan turun, akan tetapi tidak sebanyak saham, mekanisme perubahan harga obligasi dipengaruhi oleh laju bunga obligasi dan suku bunga acuan.

Jika kita melakukan investasi pada obligasi, pendapatan kita akan bertambah melalui bunga yang dibayarkan.

Obligasi dibagi menjadi dua yakni pemerintah dan swasta. Perlu diperhatikan apabila ingin berinvestasi obligasi di swasta adalah nilai dari perusahaannya.

Semakin buruk nilai suatu perusahaan, maka bunga yang diberikan bisa lebih tinggi, tetapi potensi gagal bayar juga semakin tinggi.

Selain berinvestasi pada sektor riil melalui HAKI atau berbisnis dan berinvestasi pada saham serta obligasi, ada cara lain yang dilakukan beberapa orang untuk mendapatkan pemasukan pasif, yakni dengan menyewakan properti.

Nilai dari properti pada dasarnya selalu naik dari waktu ke waktu sehingga berinvestasi pada penyewaan properti cukup menjanjikan. Karena investasi pada properti harus produktif memberikan arus uang tanpa kehilangan asetnya, maka penyewaan pun menjadi jawabannya. Perhatikan persentase hasil sewa pada setiap properti.

Karena setiap properti memiliki persentase hasil sewa yang berbeda-beda. Contohnya properti tanah kosong hanya memiliki 0,5 hingga 3 persen hasil sewa. Lain lagi dengan rumah sewa yang angkanya lebih besar dibandingkan tanah kosong saja, dapat memiliki persentase 3-5 persen hasil sewa.

Setelah mengetahui cara-cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pemasukan pasif, kini mari berbicara mengenai kiat mengatur keuangan secara mudah. Ada tiga prinsip untuk menjadi kaya:

Baca juga: Tips Cerdas Pilih Investasi untuk Pemula, Mahasiswa Bisa Coba

  1. Pengeluaran lebih sedikit dari pendapatan
  2. Investasikan selisih antara pendapatan dan pengeluaran
  3. Bunga hasil investasi diinvestasikan kembali sehingga menjadi pendapatan pasif

Usahakan, alokasikan seluruh selisih dari pengeluaran bulanan untuk berinvestasi. Pos investasi memang tidak melihat besar kecilnya uang karena semakin kecil nilai investasi, semakin sering dan disiplin untuk terus berinvestasi.

Bila bingung harus memulai berinvestasi dari mana, mulailah dengan tujuan investasi kamu, apakah untuk membeli rumah, pensiun, dan pendidikan. Misalnya untuk tujuan pensiun atau jangka panjang, reksa dana saham bisa menjadi salah satu pilihan yang dibeli secara berkala setiap bulan.

Jangan takut dengan penurunan, karena akan diutilisiasikan dan disimpan dalam waktu yang lama. Pelajari pula seluruh instrumen investasi agar dapat mengaplikasikannya di kemudian hari yang sesuai dengan profil risiko individu masing-masing. Ingat, bila investasinya menguntungkan, amankan keuntungan di tempat lain yang lebih aman.

Tertarik untuk mulai mendapatkan pendapatan tambahan dari berinvestasi? Yuk segera buka rekening untuk berinvestasi di manapun asal sudah diawasi oleh regulator seperti otoritas jasa keuangan (OJK). Setelahnya, jangan lupa untuk menyimpan baik-baik hasil pendapatan dari investasimu, ya!

Lebih lanjutnya, kamu dapat mengakses kursus online Sukses Sepanjang Hayat dengan Perencanaan Keuangan yang Matang untuk mempelajari semua instrumen di atas secara lengkap.

Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com