Setelah kita memahami pentingnya memiliki tujuan hidup yang telah dibahas di artikel sebelumnya, kini saatnya kita mempelajari dalam hal apa tujuan hidup dibutuhkan.
Seperti yang dikatakan Viktor Strecher, "Setiap orang membutuhkan tujuan dalam menjalankan kehidupan kesehariannya". Seseorang perlu memiliki tujuan yang spesifik dalam mendesain hidupnya. Contohnya, memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan jenjang karier yang diharapkan.
Dalam dunia kerja, seseorang membutuhkan tujuan hidup agar ia menemukan makna dalam tindakan yang dilakukan.
Dengan menemukan makna dalam tindakan rutinitasnya sebagai pekerja, maka ia akan menemukan keseimbangan kerja. Ia mampu membagi waktu antara kehidupan kerja dan pribadi.
Begitu pula dalam kehidupan berkeluarga dan pribadinya, seseorang memerlukan tujuan hidup yang jelas. Dengan begitu, ia dapat menempatkan dirinya sebagai anggota yang dapat berkontribusi untuk komunitas atau keluarganya.
Strecher sendiri setuju dengan pendapat Frankl, makna kehidupan dapat ditemukan dari penderitaan. Ketika kita berada di titik terendah, kita dapat menemukan makna di baliknya, dengan menemukan makna tersebut kita dapat segera bangkit dan bertumbuh.
Makna dan tujuan hidup sangat penting dalam seumur hidup kita. Bahkan saat kita menua, makna dan tujuan hidup turut membantu kita menjalani masa pensiun. Kita menjadi orang yang lebih reflektif dan mawas diri dan tidak kehilangan gairah menjalankan kehidupan.
Tahukah kamu ternyata tujuan hidup dan kebermaknaan hidup memiliki dua arti yang berbeda. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, kamu dapat menyimak tabel berikut:
Baca juga: Teori dan Konsep tentang Tujuan Hidup
Memiliki makna hidup tidak selalu mendorong memiliki tujuan hidup. Seperti contohnya, Viktor Frankl yang sering kita singgung pada bacaan sebelumnya, merupakan seorang penyintas Holocaust dan kekejaman Jerman pada masa Perang Dunia II.
Ia menulis mengenai bagaimana arti dan makna hidup dapat membuat ia dan orang-orang Yahudi yang lain tetap hidup dan bertahan hingga kekalahan Nazi.
Dalam bukunya, ia tidak lagi menceritakan mengenai penderitaan yang ia terima semasa berada dalam kamp konsentrasi. Ia bercerita mengenai tekad dan tujuan hidup orang-orang Yahudi yang bertahan dalam Holocaust.
Banyak dari mereka yang bertahan hidup memiliki tujuan untuk bertemu dengan pasangan dan keluarga dan membagikan pelajaran berharga pada generasi penerusnya.
Pengalamannya berada dalam kamp konsentrasi memberikan banyak pelajaran bagi masyarakat dunia.
Ketika berada dalam kamp konsentrasi Jerman, Frankl menemukan bahwa orang tanpa tujuan dalam hidupnya lebih mudah meninggal dibandingkan dengan orang yang memiliki tujuan hidup.
Orang-orang yang mampu bertahan adalah orang yang memiliki harapan dan tekad untuk segera keluar dari kamp konsentrasi.
Baca juga: Mengulik Pentingnya Memiliki Tujuan Hidup