Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KOPSI 2021, Akademisi: Budaya Penelitian Siswa Tetap Tumbuh di Masa Pandemi

Kompas.com - 20/11/2021, 13:06 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Prof. Abu Amar menyampaikan, penelitian yang masuk dalam KOPSI 2021 mencoba menjawab permasalahan yang ada di sekitar siswa.

"Jadi masalah lokal diangkat ke penelitian dan menyelesaikan masalahnya, bahkan syukur-syukur dapat menyelesaikan ke masalah global," tambah Prof. Abu Amar. 

Ia mencontohkan ada banyak upaya inovasi penelitian siswa dalam KOPSI 2021 menjawab permasalahan yang ada di masyarakat seperti pemanfaatan ubi ungu dan tulang ikan tuna serta kaldunya untuk dibuat beras analog yang mampu menurunkan kadar gula darah dan asam urat sehingga mampu mengatasi masalah diabet dan asam urat.

Bahkan ada sekolah yang tema penelitiannya ini sangat menarik mengangkat masalah lokal dan diselesaikan contoh ada yang memanfaatkan IT untuk mendeteksi gejala dini penyakit sapi gila.

Ada juga penelitian inovasi siswa terkait machine learning untuk menditeksi kicauan burung yang baik sehingga secara kuantitatif dapat menilai kicauan burung yang paling baik sehingga mudah mendeteksinya untuk mencari indukan yang akan dikembang biakan agar anakannya nanti memiliki kicauan y ang baik juga sesuai suara atau kicauan induknya.

Baca juga: Bangun Jembatan Dunia Kerja, Puspresnas Gelar Lomba Kompetensi Siswa 2021

"Pesan kepada siswa tingkatkan terus penelitian kalian semuanya dan utamakan kejujuran karena jujur itu juara. Gunakan energi melimpah kalian dengan melakukan penelitian apapun yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar Anda," pesan Prof. Abu Amar.

Pesan senada juga disampaikan Prof. Hamdi Muluk. "Selalu pupuk keingintahuan. Cintailah ilmu pengetahun. Ingat, bangsa yang maju adalah bangsa yang riset dan pengembangannya yang maju, bukan yang kaya sumber daya alam," pungkas Prof. Hamdi Muluk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com