Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KOPSI 2021, Akademisi: Budaya Penelitian Siswa Tetap Tumbuh di Masa Pandemi

Kompas.com - 20/11/2021, 13:06 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor budaya penelitian masih belum berkembang secara optimal.

"Di samping itu ketatnya kegiatan disekolah kadang menyulitkan bagi siswa membagi waktu untuk melakukan penelitian sehingga ketuntasan penelitiannya agak terganggu," tambah Prof. Amar.

Kehadiran KOPSI yang diadakan Puspresnas, diyakini menjadi salah satu upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas budaya penelitian di kalangan siswa. Hal ini nampak dengan kualitas penelitian siswa yang masuk dalam final KOPSI 2021.

"Kualitas penelitian bidang sains untuk tahun ini justru mengalami peningkatan kualitas, walaupun masa pandemi ternyata justru kualitas malah meningkat secara umum metode sudah bagus. Beberapa penelitian bahkan sangat potensial dan menyelesaikan masalah yang ada di sekitar mereka," ungkap Prof. Abu Amar yang menjadi juri bidang sains.

Baca juga: KOPSI 2021, Animasi Jelajah Waktu Peneliti Muda Nusantara Jadi Inspirasi Siswa

Tidak hanya bidang sains, kualitas penelitian siswa bidang humaniora juga mengalami peningkatan di masa pandemi.

"Tahun ini cukup bagus kualitasnya, ada beberapa perserta dari SMA SMA yang memang bagus dari kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Denpansar, Jogjakarta, tapi juga ada dari Lamongan, bahkan MAN juga bagus bagus," tambah Prof. Hamdi Muluk, juri bidang sosial humaniora.

Pulihkan Indonesia lewat penelitian

Para Guru Besar yang menjadi dewan juri tersebut juga menyampaikan, kepekaan dan kepedulian tinggi siswa terhadap permasalahan yang ada dalam masyarakat nampak muncul dalam KOPSI 2021 yang mengangkat tema "Inovasi Potensi Lokal untuk Pemulihan Indonesia".

Hal ini melepas stigma generasi saat ini yang dinilai tercerabut dari lokalitas lingkungan dan kurang perduli terhadap lingkungan dan masyarakat.

"Ya, banyak tema-tema lokal yang diangkat dalam bidang sosial humaniora. Misal soal kearifan lokal, potensi kearifan lokal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Mereka mengawinkannya juga dengan kemajuan teknologi informasi," puji Prof. Hamdi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com