KOMPAS.com - Sebagaimana yang telah ditulis pada artikel sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa growth mindset adalah kepercayaan bahwa kualitas dan kemampuan dapat berkembang dengan dedikasi dan kerja keras.
Sebaliknya, fix mindset adalah kepercayaan bahwa kualitas dasar dan kemampuan bersifat bawaan dari dalam diri.
Di era disrupsi yang penuh perubahan serba mendadak ini, growth mindset kemudian menjadi salah satu cara untuk bertahan hidup dalam sebuah lingkungan, termasuk salah satunya dalam berkarier.
Growth mindset sebagai pola pikir yang mengakui adanya perubahan zaman akan dengan mudah beradaptasi dengan keadaan.
Orang-orang yang memiliki growth mindset ini pula yang mudah bertahan dalam perubahan dan tahu langkah apa yang harus mereka ambil dalam menghadapi tantangan perubahan, salah satunya dalam menentukan jalan karier yang mereka lakoni.
Mengingat akan banyak sekali peran-peran yang hilang dalam hitungan tahun, orang dengan growth mindset akan terus mengembangkan dirinya untuk belajar kemampuan-kemampuan baru guna mengisi peran-peran baru, khususnya dalam teknologi.
Inilah mengapa mereka dengan growth mindset selalu adaptif dengan suasana dan peran baru.
Selain itu, growth mindset memiliki manfaat dalam beberapa aspek. Contohnya, di aspek pendidikan dan akademik, growth mindset dapat meningkatkan resiliensi (bertahan dalam kegagalan) di dalam jiwa pelajar.
Mereka akan lebih bertahan ketika gagal, dan ketika gagal, mereka akan aktif mencari feedback atau umpan balik. Para pelajar akan lebih mudah untuk beradaptasi dan meregulasi diri.
Baca juga: Ini Manfaat dan Cara Memiliki Growth Mindset
Mereka akan lebih mudah mengatasi proses transisi. Dari sisi well-being, pelajar yang memiliki growth mindset lebih tidak mudah stres dan mengurangi tingkat agresi mereka juga.
Dari aspek industri dan organisasi, para pekerja akan lebih merasa puas, bahagia, dan terlibat (engaged) dengan perusahaan. Merasa dipercayai dan didukung serta lebih berani mengambil resiko.
Hal ini terjadi karena para pekerja ini memiliki pemimpin dengan ciri-ciri growth mindset diantaranya: cenderung mampu menghadapi kegagalan, memiliki keyakinan terhadap kekuatan yang dimiliki oleh sesama, dan optimis dengan masa depan perusahaan maupun masa dengan pekerjaan mereka sendiri.
Walaupun growth mindset mempunyai manfaat di berbagai aspek kehidupan, tetapi perlu diketahui bahwa growth dan fixed mindset bukanlah sebuah dikotomi. Biasanya, kita akan merubah pengendalian diri dari fix ke growth mindset.
Semua itu tergantung oleh situasi, siapa yang terlibat, dan apa yang sedang dikerjakan. Misalnya saja, kita percaya bahwa kita memiliki kemampuan di bidang seni dan dapat meningkatkan kemampuan tersebut, tetapi, saat dihadapkan dengan fisik dan olahraga, kita merasa kurang mampu dan kurang dapat berkembang di bidang tersebut.
Untuk meningkatkan growth mindset, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan. Secara garis besar, cara tersebut dibagi menjadi dua, yakni refleksi dan latihan. Ketika melakukan refleksi, kita mengidentifikasi diri, hal-hal apa saja yang menghambat pertumbuhan kita dan bagian apa yang harus kita kembangkan.