Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Alasan Kenapa Generasi Muda Harus Punya “Growth Mindset”

Kompas.com - 14/08/2020, 15:37 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Chief Executive Officer (CEO) Global Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo
mengajak generasi muda memiliki growth mindset atau pemikiran tidak mudah menyerah yang sangat diperlukan pada masa kini.

“Hal itu dikarenakan growth mindset mendorong generasi muda untuk lebih cepat bergerak dan menghadapi segala hal dengan sikap positif,” katanya dalam Tanoto Scholars Virtual Gathering Tanoto Foundation (TSG) 2020 hari kedua, Selasa (11/07/2020).

Satrijo menambahkan, menurut Carol Dweck, profesor yang aktif mengajar di Stanford University, California, AS, generasi muda yang memiliki growth mindset mampu memperbaiki diri dengan melihat sisi kelemahannya dalam segala hal.

Adapun ciri generasi muda yang memiliki growth mindset biasanya mempunyai kemampuan literasi atau membaca yang tinggi.

Baca juga: Hadiri Virtual Tanoto Scholars Gathering, Dirjen Pendidikan Tinggi Bicara Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka

“Dengan memiliki cara berpikir growth mindset yang bersifat dinamis, generasi muda dapat
menyesuaikan kondisi dan perkembangan jaman saat ini,” tutur Satrijo.

Namun, berdasarkan data Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) PISA Score 2018, Indonesia disebutkan memiliki skor growth mindset yang rendah.

“Itu artinya, mayoritas generasi muda di Indonesia belum siap dengan adanya perkembangan dan pembaharuan,” tuturnya.

Kondisi itu, kata dia, disebut dengan fixed mind atau seseorang yang berpikir tetap dan lebih suka berada di zona nyaman, sehingga mengakibatkan pola pikirnya sulit berkembang.

Baca juga: Tanoto Foundation Tegaskan Tak Gunakan Hibah Kemendikbud Terkait POP

“Contoh pola fixed mind dalam keseharian, pelajar Indonesia sedari kecil sudah dibatasi dengan larangan dan tantangan sehingga perkembangan intelegensinya kurang maksimal,” jelasnya.

Pengalaman punya growth mindset

Alumni Tanoto Schollar 2008, Achmad Nanang Maulana saat ini bekerja sebagai arsitek di sebuah biru
ternama asal SingapuraDok. Achmad Nanang Maulana Alumni Tanoto Schollar 2008, Achmad Nanang Maulana saat ini bekerja sebagai arsitek di sebuah biru ternama asal Singapura

Pentingnya memiliki growth mindset telah dibuktikan sendiri oleh alumni Tanoto Schollar 2010, Stevi Mallinda.

Sebagai informasi, Stevi adalah alumni Universitas Indonesia (UI) yang menerima beasiswa master program IT for bussines dari Tanoto Foundation selama dua tahun di Eropa.

Ia menceritakan, perkuliahannya di Berlin, Jerman mengalami berbagai tantangan yang tidak mudah dan menuntutnya untuk terus growth mindset atau berpikir dinamis.

Salah satu tantangan, yakni proses belajar yang mengharuskannya berpindah negara dari Prancis ke Jerman.

Baca juga: Disebut Terima Rp 20 M dari Kemendikbud, Ini Kata Tanoto Foundation

“Tentu saja, di situ saya harus berpikir dinamis dan menyesuaikan keadaan yang baru lagi, karena di Jerman, khususnya Berlin ini, lulusan IT memang sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com